Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta bupati/wali kota turut membantu menekan angka kemiskinan di daerahnya.
"Kami harapkan peran serta dari semua pihak dalam mengatasi hal tersebut," katanya di sela-sela kunjungan kerjanya di Gedung Swaka Dharma, Kota Denpasar, Kamis.
Angka kemiskinan di Bali sekitar 3,9 persen. "Bali hanya kalah 0,2 persen dengan DKI Jakarta yang angka kemiskinannya 3,7 persen dan itu adalah yang paling rendah di Indonesia," kata mantan Kapolda Bali itu.
Kemiskinan di Kota Denpasar hingga 2014 mencapai 2,14 persen. "Semoga dalam satu sampai dua tahun ke depan angka tersebut dapat ditekan menjadi satu persen," katanya.
Mangku Pastika juga menyoroti keindahan Kota Denpasar yang makin tak terjaga akibat banyaknya pedagang kaki lima berjualan di trotoar jalan.
"Jika Pemkot Denpasar membutuhkan bantuan dalam melakukan penertiban, kami siap membantu," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa sebagai salah satu kota tujuan urbanisasi akan sangat banyak ditemui permasalahan sosial seperti penduduk pendatang, kemiskinan, dan kemacetan.
Gubernur Bali yang menjabat untuk kedua kalinya itu memimta Pemkot Denpasar memperhatikan peemukiman liar yang ditinggali oleh penduduk pendatang. "Khususnya di kawasan Renon Timur tempat penjualan tanaman hias, di belakangnya banyak permukiman liar. Kalau dibiarkan, saya yakin pasti bangunan tersebut tidak memiliki IMB," ujarnya.
Terkait dengan masalah kemacetan lalu lintas, dia berharap Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra bisa menguranginya dengan menyusun perencanaan yang matang. "Jika sudah ada perencanaan kami akan lebih mudah mengajukannya ke pusat," kata Mangku Pastika.
Dia menilai, Kota Denpasar sudah seharusnya memiliki jalan bawah tanah atau jalan layang untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami harapkan peran serta dari semua pihak dalam mengatasi hal tersebut," katanya di sela-sela kunjungan kerjanya di Gedung Swaka Dharma, Kota Denpasar, Kamis.
Angka kemiskinan di Bali sekitar 3,9 persen. "Bali hanya kalah 0,2 persen dengan DKI Jakarta yang angka kemiskinannya 3,7 persen dan itu adalah yang paling rendah di Indonesia," kata mantan Kapolda Bali itu.
Kemiskinan di Kota Denpasar hingga 2014 mencapai 2,14 persen. "Semoga dalam satu sampai dua tahun ke depan angka tersebut dapat ditekan menjadi satu persen," katanya.
Mangku Pastika juga menyoroti keindahan Kota Denpasar yang makin tak terjaga akibat banyaknya pedagang kaki lima berjualan di trotoar jalan.
"Jika Pemkot Denpasar membutuhkan bantuan dalam melakukan penertiban, kami siap membantu," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa sebagai salah satu kota tujuan urbanisasi akan sangat banyak ditemui permasalahan sosial seperti penduduk pendatang, kemiskinan, dan kemacetan.
Gubernur Bali yang menjabat untuk kedua kalinya itu memimta Pemkot Denpasar memperhatikan peemukiman liar yang ditinggali oleh penduduk pendatang. "Khususnya di kawasan Renon Timur tempat penjualan tanaman hias, di belakangnya banyak permukiman liar. Kalau dibiarkan, saya yakin pasti bangunan tersebut tidak memiliki IMB," ujarnya.
Terkait dengan masalah kemacetan lalu lintas, dia berharap Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra bisa menguranginya dengan menyusun perencanaan yang matang. "Jika sudah ada perencanaan kami akan lebih mudah mengajukannya ke pusat," kata Mangku Pastika.
Dia menilai, Kota Denpasar sudah seharusnya memiliki jalan bawah tanah atau jalan layang untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014