Serangan NATO Tewaskan Lima Prajurit Afghanistan

Jumat, 7 Maret 2014 6:13 WIB

Puli Alam, Afghanistan (Antara Bali) - Serangan udara NATO pada Kamis secara tidak sengaja menewaskan lima prajurit Afghanistan di wilayah timur negara itu, kata sejumlah pejabat pemerintah, dan koalisi tersebut menyatakan masih menyelidiki insiden itu.

Peristiwa mematikan itu diperkirakan akan memperburuk hubungan yang sudah terganggu antara koalisi NATO pimpinan AS dan Presiden Hamid Karzai, yang sering mengecam sengit upaya militer internasional di Afghanistan dalam kaitan dengan serangan udara semacam itu, lapor AFP.

"Pukul 03.30 pagi ini, akibat serangan udara NATO di daerah Charkh di provinsi Logar, lima anggota Tentara Nasional Afghanistan mati syahid dan delapan orang lain cedera," kata juru bicara kementerian pertahanan Zahir Azimi di akun Twitter-nya.

Khalilullah Kamal, kepala daerah Charkh, mengatakan kepada AFP, ia telah mengunjungi lokasi serangan yang dilakukan oleh sebuah pesawat tak berawak AS.

"Pos itu hancur seluruhnya," katanya. "Orang Amerika biasanya ada di pos itu, namun sejak mereka pergi, ANA (Tentara Nasional Afghanistan) menggantikannya. Pos itu berada di sebuah puncak bukit. Serangan tersebut dilakukan oleh pesawat tak berawak AS."

Presiden Karzai, yang akan meletakkan jabatan setelah pemilihan umum pada 5 April, dalam wawancara pekan ini mengungkapkan "amarah sengitnya" pada AS ketika mereka bersiap-siap mengakhiri misi tempur 13 tahun di Afghanistan.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan negara-negara Barat pendukungnya telah sepakat bahwa semua pasukan tempur asing akan kembali ke negara mereka pada akhir 2014, namun Barat berjanji memberikan dukungan yang berlanjut setelah masa itu dalam bentuk dana dan pelatihan bagi pasukan keamanan Afghanistan.

NATO bertujuan melatih 350.000 prajurit dan polisi Afghanistan pada akhir 2014 untuk menjamin stabilitas di negara itu, namun tantangan-tantangan tetap menghadang dalam proses peralihan itu.

Desersi, penugasan yang buruk dan semangat rendah termasuk di antara masalah utama yang menyulitkan para komandan NATO dan Afghanistan.

Pada Oktober 2011, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.  (WDY)


Penerjemah: Memet Suratmadi

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

Taliban umumkan pemerintahan baru Afghanistan

Rabu, 8 September 2021 5:41

Amerika serang militan ISIS di Kabul

Senin, 30 Agustus 2021 11:59

Inggris evakuasi 13.000 orang dari Afghanistan

Jumat, 27 Agustus 2021 10:55

Warga Afghanistan pencari suaka berunjuk rasa

Selasa, 24 Agustus 2021 18:07
Terpopuler