Negara (Antara Bali) - Warga Desa Penyaringan, Kabupaten Jembrana, bergotong-royong membersihkan saluran irigasi berbentuk terowongan bawah tanah peninggalan Belanda, untuk mengatasi kekeringan.

"Cerita turun temurun, terowongan untuk mengalirkan air ini dibangun pada masa Belanda, dengan arsitek orang India. Hingga saat ini masih berfungsi dengan baik, tapi sekarang harus kami bersihkan karena banyak endapan tanah," kata Nengah Arta Suwirya, salah seorang warga setempat, Senin.

Menurutnya, terowongan sepanjang 4 kilometer tersebut, menjadi andalan warga Desa Penyaringan dan sekitarnya, di Kecamatan Mendoyo, untuk mengairi sawah seluas 200 hektare.

Belakangan, di beberapa bagian, aliran air di terowongan ini terhambat longsoran tanah, sehingga warga berinisiatif membuat penahan permanen.

"Saluran air ini seluruhnya terbuat dari tanah, sehingga rawan longsor. Kami bangun senderan permanen di beberapa titik rawan longsor," ujarnya.

Bupati Jembrana, I Putu Artha yang sempat hadir dalam gotong-royong ini mengatakan, pihaknya mendukung upaya warga untuk melestarikan saluran irigasi peninggalan Belanda tersebut.

"Apalagi terowongan air ini bermanfaat bagi 600 lebih keluarga petani, jadi harus dijaga agar distribusi air ke sawah tetap lancar," katanya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014