Denpasar (Antara Bali) - Mochammad Davis Suharto (30), tersangka pelaku pemerkosaan secara berantai terhadap sejumlah anak pelajar wanita di bawah umur di Denpasar, Bali, terungkap sempat melancarkan "ilmu totoK" sebelum melakukan aksinya.

"Ada beberapa bocah yang memberotak oleh Davis kemudian 'ditotok' hingga pingsan, baru diperkosa," kata Kasatreskrim Poltabes Denpasar Kompol Arif Sugiarto di Denpasar, Rabu.

Ia menyebutkan, hal itu terungkap jelas saat dilakukannya rekonstruksi atas kasus penculikan dan pemerkosaan terhadap enam bocah di bawah umur yang digelar Selasa (22/6) lalu pada tiga tempat terpisah di Denpasar.

"Kepada para bocah yang berontak, oleh tersangka Davis tampak dipijat bagian pundaknya hingga kemudian jatuh pingsan," katanya.

Aksi pijat hingga menyebabkan korbannya menjadi pingsan dalam beberapa saat, oleh tersangka Davis diakuinya sebagai "ilmu totok".

Sementara terhadap para korbannya yang hanya ketakutan dengan tidak memberontak, oleh Davis langsung diperkosa, bahkan ada yang sempat diminta untuk melakukan oral seks.

Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna mengatakan, dari lima bocah yang berhasil diculik dan diperkosa oleh tersangka Davis, empat di antaranya siswa SD, dan hanya seorang murid kelas satu SMP di Denpasar.

Setelah berhasil diculik, sebagain besar korban dibawa dan diperkosa di daerah semak-semak di Pulau Serangan, sekitar 15 kilometer selatan Kota Denpasar.

"Jadi begitu berhasil menculik atau membawa si bocah dengan sepeda motor yang dia kendarai, mereka langsung dibawa ke daerah semak-semak untuk kemudian diperkosa," kata Irjen Sutisna.

Usai melampiaskan nafsu setannya, lanjut Kapolda, para bocah wanita yang umumnya mengalami pendarahan itu, ada yang diantarkan kembali ke tempat semula, namun ada juga yang dicampakkan begitu saja.

Setelah lebih dari tiga bulan diburu, pria beristri dua yang diketahui sedang melintas dengan sepeda motor yang dikendarainya di daerah Kuta, Kabupaten Badung, 16 Mei lalu, langsung ditangkap oleh polisi yang memburunya.

Aksi penculikan dan memperkosa terhadap lima bocah wanita di bawah umur itu, dilakukan Davis secara berturut-turut sejak beberapa bulan sebelum ia diringkus petugas.

Selama di Bali, Davis menyewa sebuah kamar di rumah kos-kosan di wilayah Denpasar Barat, sekaligus membuka praktik sebagai tukang pijit panggilan.

Davis dikenal sebagai tukang pijit panggilan setelah terlebih dahulu memasang iklan pada sebuah media massa cetak yang terbit di ibukota Provinsi Bali itu.

Untuk proses hukum lebih lanjut, tersangka Davis yang juga terungkap memperkosa tujuh siswa SD di Batam, kini ditahan pihak Poltabes Denpasar.

Sebuah sepeda motor bernomor polisi S-4758-KK yang selama ini dipakai beraksi, juga disita petugas sebagai barang bukti tindak pidana.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010