Denpasar (Antara Bali) - Satu dari lima orang korban ledakan gas elpiji di Kelurahan Banjar Tegal, Kabupaten Buleleng, Bali, akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Senin.

Korban bernama Gede Sumerta (32) asal Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, meninggal dunia setelah mendapat perawatan rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng ke RSUP Sanglah sejak peristiwa itu terjadi, Jumat (1/2).

Sedangkan keempat korban lainnya masih mendapat perawatan intensif di Burn Unit (ruang khusus korban kebakaran) RSUP Sanglah.

Keluarga keempat korban ledakan itu masih terlihat menunggu di depan ruang tempat ruang perawatan.

Nyoman Kastawa, salah satu keluarga korban mengatakan, hingga saat ini adiknya Kadek Gunasa (30) dalam keadaan kritis, namun pihak rumah sakit tetap berupaya memberikan perawatan semaksimal mungkin.

"Kondisinya saat ini sudah sangat kritis, namun dokter berjanji untuk memberikan pelayanan maksimal untuk menyelamatkan korban," ucapnya.

Selain itu, Made Sudarmi yang merupakan pemilik gudang, berjanji akan bertanggungjawab atas biaya pengobatan semua korban tersebut.

"Saya berjanji akan menanggung semua biaya pengobatan semua korban diluar tanggungan JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara)," ujarnya.

Sebelumnya, sebuah gudang gas elpiji oplosan di Lingkungan Tegalsari, Kelurahan Banjar Tegal Singaraja, Bali utara, pada Jumat (1/2) meledak yang mengakibatkan lima orang pekerja gudang mengalami luka bakar sekujur tubuh dan kondisinya kritis.

Kelima korban itu adalah Gede Budarma (40) warga Desa/Kecamatan Busungbiu, Komang Eliana (30) warga Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Mudi Ariawan (30) warga Kelurahan Banyuning, Gede Sumerta (32) Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, serta Kadek Gunarsa (30) warga Desa Pemaron, Buleleng. (WRA) 

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014