Negara (Antara Bali) - Mantan Wakil Ketua DPRD Jembrana, Gusti Komang Yasa Negara, kesulitan biaya untuk mengobati penyakit yang membuatnya lumpuh.

"Kami sudah berusaha mengobatinya dengan berbagai cara, sekarang pengobatan tidak bisa rutin dilakukan, karena kami kekurangan biaya," kata Ketut Sri Kresnawati, istri Yasa Negara, Minggu.

Menurutnya, gejala penyakit yang menyerang mantan Wakil Ketua DPRD Jembrana periode 2004-2009 ini, sudah terasa sejak tahun 2005.

Saat itu, ia merasakan kesemutan yang tidak hilang-hilang, dan semakin parah, sehingga membuat jalannya pendek dan terhuyung-huyung.

"Dari pemeriksaan medis, katanya suami saya kena parkinson. Sekarang ia hanya bisa berbaring, dan sulit makan karena mengunyah saja susah," ujar Kresnawati.

Dari pemeriksaan terakhir, diduga ada pengapuran pada otak pria yang semasa sehatnya aktif di Orari dengan panggilan udara COD ini.

"Syaraf motoriknya juga sudah terganggu sejak dua tahun terakhir, sehingga membuatnya lumpuh. Untuk berobat saat ini, kami hanya bisa mengandalkan bantuan saudara, serta uang yang saya kumpulkan sedikit-sedikit," katanya.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia mengaku, berjualan kue, yang tidak setiap hari bisa mendapatkan keuntungan.

"Anak kami yang paling besar memang sudah bekerja, tapi juga habis untuk biaya keluarganya. Harusnya suami saya ini dioperasi, tapi kami tidak memiliki cukup biaya," ujarnya.

Ia juga mengaku, menghentikan konsumsi obat-obat kimia terhadap suaminya, karena khawatir akan mempengaruhi jantungnya.

Gusti Komang Yasa Negara, adalah kader PDI P, yang cukup mewarnai kancah politik di Kabupaten Jembrana, dengan puncak karir sebagai Wakil Ketua DPRD Jembrana.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014