Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang kini mengelola 12 program studi di bawah dua fakultas mulai tahun 2014 akan menggelar dua kali wisuda setiap tahunnya.

"Dua kali wisuda itu akan digelar setiap bulan Pebruari dan Juli," kata Pembantu Rektor I ISI Denpasar Prof Dr Drs Nyoman Artayasa, M.Kes di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, sebelumnya wisuda itu hanya digelar sekali dalam setahun yakni pada bulan Juli bersamaan dengan dies natalis.

Sebanyak 12 program studi yang bernaung di bawah Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) termasuk dua di antaranya program studi baru sejak tahun kuliah 2013/2014.

Kedua program studi baru itu terdiri atas Diploma empat (D4) Film dan Televisi serta S1 Seni Musik Barat.

Program studi yang ada sebelumnya meliputi Seni Pertunjukkan, Seni Kerawitan, Seni Pedalangan, Sendratasik, Seni Musik, Seni Rupa Murni, Disain Interior, Disain Komunikasi Visual, Kriya Seni, Fotografi dan Disain Fashion.

Nyoman Artayasa menambahkan, memasuki awal tugas 2014 telah mengadakan rapat terkait sosialisasi penerimaan mahasiswa baru dan wisuda tahun 2014 melibatkan jajaran dekan, kepala program studi dan sekretaris di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni tersebut.

Rapat tersebut menekankan pada penerimaan mahasiswa baru secara rutin sesuai kalender akademik dan wisuda dua kali setiap tahunnya.

Sosialisasi keberadaan ISI Denpasar selain gencar di lakukan di bali juga di Papua.

ISI Denpasar selama ini juga sebagai konsultan pengelola program pendidikan di luar domisili dalam rangka membantu pemerintah membentuk Institut Seni dan Budaya (ISBI) Papua.

Prof Artayasa menambahkan, rencana strategis ISI Denpasar untuk tahun mendatang juga masuk dalam daftar program yang akan dicapai tahun 2014.

Oleh sebab itu dari segi akademik, ISI Denpasar tidak lama lagi harus mengirimkan dokumen akreditasi insitusi sebelum bulan Agustus 2014.

Ia mengingatkan, ada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan mata kuliah yang berkode ISI, sehingga perlu diadakan penataan kembali agar mata kuliah institusi dapat memenuhi standar nasional pendidikan tinggi sehingga mampu sebagai ciri khas perguruan tinggi.

Membuat panduan studi, tugas akhir dan panduan lainnya menjadi solusi untuk meningkatkan kelancaran proses belajar mengajar di lingkungan ISI Denpasar.

Sementara pendidikan di luar domisili Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di Papua, tahun 2014 masih tetap mengirimkan dosen terbang ke Papua guna mendukung kelancaran program studi yang telah berlangsung di Papua, tutur Prof Artayasa. (LHS)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014