Denpasar (Antara Bali) - Puluhan warga korban banjir di permukiman kawasan pariwisata Sanur, Denpasar, masih tetap bertahan di masing-masing rumah.

"Sebagian besar warga masih bertahan di rumahnya masing-masing sambil menyelamtakan barang-barang berharga mereka agar tidak tergenang banjir," kata Ketua Umum Bali Rescue di Denpasar, Kamis.

Namun, pihaknya bersama relawan lainnya berusaha membantu korban banjir yang memerlukan bantuan evakuasi.

Menurut dia, lokasi tersebut sering kebanjiran. Lingkungan Perumahan Sindu Kelod dan Batu Jimbar Sanur lebih rendah dibanding daerah lain di sekitarnya.

Selain itu, saluran pembuangan air ke laut kecil sedangkan hujan sejak malam pergantian tahun 2013 terus turus sehingga debit air terus meningkat.

Sementara itu, sebuah warung milik Wayan Kecor (40) masih buka dan melayani pelanggan di tengah genangan banjir di daerah itu.

"Kami terlambat menyelamatkan barang-barang sehingga terpaksa bertahan sambil membuka warung," katanya.

Terlihat sejumlah petugas penyelamatan banjir dan warga setempat berbelanja di warung milik Wayan Kecor, sedangkan warung lainnya sudah tutup karena genangan banjir mencapai setinggi lutut orang dewasa.

Sampai saat ini belum diketahui secara rinci jumlah kerugiannya keseluruhan warga setempat, namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Sedangkan Kepala Lingkungan Sindu Kelod, Kadek Mudayasa, mengingatkan warga setempat untuk tetap waspada mengingat hujan masih terus turun di kawasan Denpasar dan sekitarnya.

"Saat ini kami bersama petugas dan warga berusaha membersihkan gorong-gorong dan selokan untuk bisa mengalirkan air ke tempat yang lebih rendah," ucapnya. (WRA) 

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014