Semarapura (Antara Bali) - Jenazah Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Kodiklat TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal Made Agra Sudiantara diaben di kampung halamannya di Desa Budaga, Kabupaten Klungkung, Kamis (26/12).

Nengah Kandia, ayah almarhum di Semarapura, Kabupaten Klungkung, Rabu, mengatakan bahwa jenazah akan diaben di setra (pekuburan adat) Kauh Kemoning dengan terlebih dulu diupacarai secara militer yang dipimpin Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal Lodewijk F Paulus.

Made Agra meninggal dunia seusai bermain sepak bola di Lapangan Pussenif, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/12) sekitar pukul 18.15 WIB.

Jenderal TNI bintang dua kelahiran Klungkung 52 tahun lalu itu diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.

"Sebelum mendapat kabar duka, saya sempat menghubungi Agra sekitar pukul 09.00 Wita untuk mengingatkan bahwa hari Senin itu adalah `otonannya` (hari lahir)," kata Nengah Kandia.

Ia sempat tidak percaya saat menerima telepon dari seorang perempuan yang diperkirakan sebagai anak buahnya itu sambil menangis.

"Saya sempat ragu sampai anak ketiga saya yang juga prajurit TNI menelepon saya menyampaikan kabar duka," ujarnya.

Jenazah lulusan Akademi Militer 1985 itu tiba di rumah duka di Desa Budaga, Selasa (24/12) pukul 15.00 Wita.

Penyerahan jenazah dilakukan melalui upacara militer yang dipimpin oleh Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal Wisnu Bawa Tenaya dengan melibatkan personel TNI/Polri.

Tampak hadir Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu, Gubernur PTIK Polri, dan jajaran pejabat TNI/Polri dalam upacara serah terima jenazah mantan staf khusus Kepala Staf TNI-AD itu.

Pihak keluarga menolak autopsi terhadap jenazah untuk mengetahui penyebab meninggalnya Made Agra yang mendadak itu. (M038)

Pewarta: Oleh I Putu Arthayasa

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013