Denpasar (Antara Bali) - Penampilan tim kesenian Bali mampu memukau ribuan penonton pada Festival Media Pertunjukan Rakyat (FMPR) tingkat nasional di Pekanbaru, Riau, namun "dikorbankan" hanya meraih juara harapan pertama.

"Bali berada pada urutan keempat setelah Kalimantan Selatan yang keluar sebagai juara pertama, menyusul Sumatera Utara juara kedua dan Papua juara ketiga," kata Ketua Sanggar Pelangi Budaya Nusantara Denpasar I Ketut Arcana yang mewakili Bali dalam kegiatan nasional tersebut di Denpasar, Minggu.

Ia menjelaskan, juara harapan II diraih Riau dan harapan III Nusa Tenggara Timur (NTT), sementara pemain pria terbaik diraih Sulawesi Barat dan pemain wanita terbaik Sumatera Barat.

Dengan demikian, dari sembilan provinsi yang ikut ambil bagian dalam FMPR yang berlangsung di Gedung Idrus Tintin Pekanbaru selama empat hari, 24-27 Mei 2010, masing-masing memperoleh juara.

"Salah seorang tim juri mengaku tidak enak kepada duta Bali yang penampilannya mendapat sambutan meriah dari penonton, ternyata hanya meraih juara harapan," tutur Ketut Arcana yang agak kecewa atas penilaian tim juri yang tidak dilandasi kejujuran dan kenyataan yang ada.

Menurut Arcana, tim juri berargumentasi, Bali dalam pengembangan seni budaya tanpa didorong sudah "go internasional".

Oleh sebab itu Bali diharapkan "mengalah" untuk mendorong pengembangan seni budaya di daerah lainnya di Indonesia, dengan harus puas hanya meraih juara harapan pada FMPR, tutur Ketut Arcana.

Tim kesenian Bali mendapat kesempatan tampil pertama pada FMPR sesuai nomor undian. Duta Pulau Dewata berkekuatan 12 seniman menyuguhkan "Bebondresan", salah satu kesenian tradisional yang sarat dengan unsur tabuh, tari dan dialog dalam kemasan yang unik dan menarik.

Penyuguhan seni tersebut mengimplementasi Keboiwa, salah satu ceritera rakyat di Pulau Dewata, yang hingga kini senantiasa dipentaskan di tengah-tengahan kehidupan masyarakat, khususnya untuk melengkapi kegiatan ritual.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010