Jakarta (Antara Bali) - Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha meminta pemerintah
secepatnya merampungkan persoalan Tenaga Kerja Indonesia overstayer di
Arab Saudi.
"Dari kunjungan langsung Komisi I DPR beberapa waktu lalu ke Arab Saudi, TKI overstayer tersisa 800 orang. Mereka berada di karantina atau wisma yang disediakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di kawasan Tarhil," kata Syaifullah di Jakarta, Sabtu.
TKI overstayer tersebut, katanya, berasal dari berbagai profesi seperti, pembantu rumah tangga, pekerja bangunan, pekerja swasta, dan lainnya.
Syaifullah mengatakan para TKI overstayer itu dikarantina untuk kemudian diseleksi secara administrasi.
"Kita minta segera pulangkan secepatnya. Maksimalkan lagi proses pemulangannya. Meskipun memang saya lihat KJRI sudah maksimal," ucap Syaifullah.
Politisi PPP ini mengatakan selain inspeksi ke karantina rombongan Komisi I juga meninjau langsung bandara haji, dan bandara internasional yang memulangkan para TKI overstayer.
"Banyak dari mereka yang hampir tidak bisa masuk pesawat karena tidak memahami persoalan administrasi," ujarnya.(WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dari kunjungan langsung Komisi I DPR beberapa waktu lalu ke Arab Saudi, TKI overstayer tersisa 800 orang. Mereka berada di karantina atau wisma yang disediakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di kawasan Tarhil," kata Syaifullah di Jakarta, Sabtu.
TKI overstayer tersebut, katanya, berasal dari berbagai profesi seperti, pembantu rumah tangga, pekerja bangunan, pekerja swasta, dan lainnya.
Syaifullah mengatakan para TKI overstayer itu dikarantina untuk kemudian diseleksi secara administrasi.
"Kita minta segera pulangkan secepatnya. Maksimalkan lagi proses pemulangannya. Meskipun memang saya lihat KJRI sudah maksimal," ucap Syaifullah.
Politisi PPP ini mengatakan selain inspeksi ke karantina rombongan Komisi I juga meninjau langsung bandara haji, dan bandara internasional yang memulangkan para TKI overstayer.
"Banyak dari mereka yang hampir tidak bisa masuk pesawat karena tidak memahami persoalan administrasi," ujarnya.(WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013