Denpasar (Antara Bali) - Kompetisi Flair Bartender 2013 juara pertama diraih Nyoman Rudi Artana dalam ajang bergengsi di "Nusa Dua Fiesta" ke-16, tahun 2013, Selasa malam.
Di urutan kedua diraih Fendi dan juara ketiga Endra Malulana Jaya. Selain itu ada "The Best Bartender" yang diraih Fendy. Sedangkan yang masuk sepuluh besar juga mendapatkan penghargaan dari panitia berupa sertifikat dan uang tunai masing-masing Rp100.000.
Rudi Artana mengaku bangga bisa meraih juara pertama, karena persaingan untuk lomba di Pulau Dewata cukup ketat. Karena di Bali ini sektor pariwisata cukup maju, sehingga profesi untuk menjadi bartender semakin banyak.
"Di Bali untuk lomba bartender cukup ketat, dibanding dengan daerah lain di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta dan daerah lainnya. Semakin maju perkembangan pariwisatanya, maka setiap lomba bartender pesertanya semakin banyak," ucap pria yang saat ini menjadi guru di sekolah pariwisata di Denpasar.
Ia mengatakan, walau persaingan cukup ketat dalam lomba kali ini, dirinya terus berupaya memperbaiki gerak dan cara mencampur minuman tersebut.
"Lomba ini adalah untuk mengasah kemampuan dalam bartender, sehingga ketika nanti bekerja di bar dan restoran akan lebih eksis," ucapnya.
Sementara itu, Dewan Juri "Flair Bartender Competition 2013" Ngurah Udayana mengatakan peserta kompetisi ini sebanyak 20 orang dari kalangan pemula. Mereka cukup ketat dalam perlombaan tersebut.
Peserta selain mampu bermain botol dan gelas secara ketat, namun mereka harus mampu meramu minuman sesuai dengan selera yang dipesan tamu tersebut.
"Kegiatan ini untuk menumbuhkan dan mengasah bagi para bartender pemula atau muda. Dengan demikian diharapkan mereka akan lebih profesional di tempat dimana mereka bekerja, khususnya sebagai bartender," katanya. (I020/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Di urutan kedua diraih Fendi dan juara ketiga Endra Malulana Jaya. Selain itu ada "The Best Bartender" yang diraih Fendy. Sedangkan yang masuk sepuluh besar juga mendapatkan penghargaan dari panitia berupa sertifikat dan uang tunai masing-masing Rp100.000.
Rudi Artana mengaku bangga bisa meraih juara pertama, karena persaingan untuk lomba di Pulau Dewata cukup ketat. Karena di Bali ini sektor pariwisata cukup maju, sehingga profesi untuk menjadi bartender semakin banyak.
"Di Bali untuk lomba bartender cukup ketat, dibanding dengan daerah lain di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta dan daerah lainnya. Semakin maju perkembangan pariwisatanya, maka setiap lomba bartender pesertanya semakin banyak," ucap pria yang saat ini menjadi guru di sekolah pariwisata di Denpasar.
Ia mengatakan, walau persaingan cukup ketat dalam lomba kali ini, dirinya terus berupaya memperbaiki gerak dan cara mencampur minuman tersebut.
"Lomba ini adalah untuk mengasah kemampuan dalam bartender, sehingga ketika nanti bekerja di bar dan restoran akan lebih eksis," ucapnya.
Sementara itu, Dewan Juri "Flair Bartender Competition 2013" Ngurah Udayana mengatakan peserta kompetisi ini sebanyak 20 orang dari kalangan pemula. Mereka cukup ketat dalam perlombaan tersebut.
Peserta selain mampu bermain botol dan gelas secara ketat, namun mereka harus mampu meramu minuman sesuai dengan selera yang dipesan tamu tersebut.
"Kegiatan ini untuk menumbuhkan dan mengasah bagi para bartender pemula atau muda. Dengan demikian diharapkan mereka akan lebih profesional di tempat dimana mereka bekerja, khususnya sebagai bartender," katanya. (I020/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013