Nusa Dua (Antara Bali) - Presiden Asosiasi Koki Indonesia (Indonesian Chef Association/ICA) Hendry Alexie Bloem menegaskan bahwa kemampuan juru masak dalam negeri tidak perlu diragukan bahkan tidak kalah bersaing dengan "chef" asing.
"Juru masak kita tidak kalah kok dengan juru masak asing. Bahkan dari kreasi sentuhan inovasi seni kita lebih unggul," katanya di ajang "Nusa Dua Fiesta", Kabupaten Badung, Senin.
Namun yang berbeda adalah soal penghasilan. Hendry menyebutkan bahwa juru masak dalam negeri masih digaji lebih rendah dibandingkan chef asing.
"Ibaratnya penghasilan kita bagaikan langit dan bumi," kata pria yang berprofesi sebagai "Food and Beverage Director" Hotel Patra Jasa itu.
Menurut dia, juru masak nasional yang mendapat bayaran di atas Rp30 juta sudah banyak. Namun penghasilan tersebut hanya bisa dinikmati oleh juru masak senior.
Sementara itu, untuk juru masak asing profesional yang baru bisa mendapat bayaran sebesar Rp30 juta. "Banyak `chef` asing menjadi atasan `chef` nasional. Kendati `chef` asing tersebut masih junior," katanya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Juru masak kita tidak kalah kok dengan juru masak asing. Bahkan dari kreasi sentuhan inovasi seni kita lebih unggul," katanya di ajang "Nusa Dua Fiesta", Kabupaten Badung, Senin.
Namun yang berbeda adalah soal penghasilan. Hendry menyebutkan bahwa juru masak dalam negeri masih digaji lebih rendah dibandingkan chef asing.
"Ibaratnya penghasilan kita bagaikan langit dan bumi," kata pria yang berprofesi sebagai "Food and Beverage Director" Hotel Patra Jasa itu.
Menurut dia, juru masak nasional yang mendapat bayaran di atas Rp30 juta sudah banyak. Namun penghasilan tersebut hanya bisa dinikmati oleh juru masak senior.
Sementara itu, untuk juru masak asing profesional yang baru bisa mendapat bayaran sebesar Rp30 juta. "Banyak `chef` asing menjadi atasan `chef` nasional. Kendati `chef` asing tersebut masih junior," katanya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013