Los Angeles (Antara Bali) - Ashton Kutcher mungkin lebih dikenal dungu dalam peran komedi "That '70s Show" dan "Two and a Half Men," tetapi sang aktor mengambil langkah yang dramatis berbeda dalam film terbaru "Jobs" sebagai sosok visioner pendiri perusahaan Apple, Steve Jobs.

Kutcher (35) yang secara fisik memiliki banyak kemiripan dengan Jobs masa muda, dengan rambut hitam yang lebat bergelombang, mata coklat dan janggut samar-samar, mengatakan kepada Reuters, bahwa sebagai pengagum karya Jobs, ia terkejut ketika mengetahui lebih dalam kehidupan pimpinan Apple itu.

"Ketika membaca naskah, Steve adalah pria yang sangat jadi idaman, ia tidak selalu tampil dalam sorotan dan saya sedikit mengingat kembali. Saya sungguh mengagumi dia dan apa yang sudah dikerjakannya. Saya ingin, dengan suatu cara, melindungi pria yang saya kagumi itu," kata Kutcher.

"Saya juga mendapat tantangan untuk memerankan sosok pria yang semangatnya masih hidup ... saya mesti memerankan pria yang dikenang oleh semua orang," ia menambahkan.

"Jobs" disutradarai oleh Joshua Michael Stern dan mulai diedarkan di bioskop pada Jumat, menceritakan garis besar perjalanan 30 tahun pendiri Apple yang secara revolusioner mengubah cara orang mendengarkan musik dengan memakai iPod dan komputer rumah Apple Macintosh.

Jobs, yang membantu membangun perusahaan Apple menjadi merek yang paling dikenal di dunia, meninggal pada 2011 dalam usia 56 tahun setelah berperang mengidap kanker pankreas.

Film itu menceritakan perjalanan sejarah hidup Jobs sejak ia putus sekolah dari perguruan tinggi pada 1973 hingga lahirnya perusahaan komputer Apple, bersama rekannya Steve Wozniak, tiga tahun kemudian dan perusahaan itu menjadi industri teknologi terkemuka di dunia.

Cerita juga menyentuh beberapa aspek kehidupan pribadinya seperti hubungannya yang bergolak dengan mantan kekasihnya Chrisann Brenan -- diperankan oleh Ahna O'Reilly dan penolakannya untuk mengakui putri mereka Lisa.

"Kami tidak malu menjadi jujur mengenai karunia Steve Jobs, juga mengenai kesalahannya," kata Kutcher.


"Kami mencoba mengungkapkan cerita seadil mungkin untuk menunjukkan sumbangsihnya dan tidak malu untuk menunjukkan sisi yang kurang bagus darinya, indah dan seksi," tambahnya.

Kutcher mendapat keuntungan di Silicon Valley dengan menanamkan saham, mulai dengan jejaring sosial Skype dan Foursquare dengan nilai saham grade A.

Ia memandang persamaan dirinya dengan Jobs, keduanya putus kuliah dengan suatu "penghargaan terhadap seni dan teknologi".

Namun sang aktor yang mempelajari perilaku Jobs dan berdiet untuk memerankan sosoknya, mengaku mendapat tantangan untuk mengenali pelopor kecerdasan komputer.

"Steve Jobs jauh lebih cerdas dari saya, sehingga untuk memerankan sosok yang sangat cerdas itu saya sungguh takut bisa merendahkan kecerdasannya dengan penampilan saya," kata si aktor.

Setelah pertunjukkan perdana "Jobs" di Festival Film Sundance di Utah awal tahun ini, Kutcher menerima ulasan beragam atas penampilannya sebagai penemu teknologi itu.

Kritikus film Variety, Justin Chang mengatakan bahwa meskipun penampilan fisik Kutcher mirip dengan Jobs "ilusinya" tidak dapat sepenuhnya didapat.

Pengulas The Hollywood Reporters, Justin Lowe menyebut Kutcher "tertinggal di belakang". Kutcher mengatakan ia mengabaikan kritik tersebut sebaliknya merasa terdorong oleh para dedengkot Apple yang bekerja sangat erat dengan Jobs.

"Kami memperlihatkan film ke hadapan tim Macintosh. Ulasan mereka mungkin yang paling bernilai untuk saya dengar... Beberapa dari mereka mendatangi saya dan mengatakan 'terimakasih telah memberi kami dua jam tambahan untuk bersama Steve' dan itu menggerakkan saya serta membuat saya merasa enak mengenai apa yang sudah kami kerjakan," kata bintang film itu. (*/Reuters/DWA)

Pewarta:

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013