Jakarta (Antara Bali) - Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengungkap rencana PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) membeli pesawat terbang yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia, Bandung.

"Kami sepakat mengembangkan PT DI untuk menjadi kebanggaan nasional, dia (Lion Air) tergerak mengembangkan PT DI," ungkap Iskan, saat ditemui seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Direktur Lion Air, Rusdi Kirana, di Gedung Kementerian BUMN, Senin.

Lion Air sempat membuat heboh industri penerbangan dunia saat memesan (secara gabungan) hampir 450 unit pesawat terbang dari dua pabrikan berseteru dunia, Boeing Corporation dan Airbus Industrie.

Bisa dibilang saat itu, Lion Air menjadi "penyelamat" kedua pabrikan pesawat terbang dunia itu. 

Namun kontrak seharga hampir 47 miliar dolar Amerika Serikat itu tidak "mewajibkan" kedua pabrikan untuk "memberi sesuatu" bagi kemajuan ataupun kontrak pengadaan komponen kepada industri kedirgantaraan nasional. 

Dibandingkan India, kontrak pembelian secara "cuma-cuma" model Lion Air-Airbus Industrie-Boeing Corporation tidak akan pernah terjadi. Pemerintah India pasti mewajibkan pabrikan menggandeng industri nasionalnya untuk turut dalam investasi memenuhi tuntutan kontrak pembelian.

Akhirnya, Lion Air menginginkan pesawat terbang buatan dalam negeri setelah berbulan-bulan berlalu. Hingga dua tahun ke depan, Lion Air ini produksi pesawat terbang buatan PT Dirgantara Indonesia bisa diterbangkan alias beroperasi penuh. 

"Dia (Lion Air) 'khan banyak membeli pesawat dari luar negeri, dia ingin yang betul-betul kebanggaan PT DI. Mereka ingin prototipe-nya dalam satu tahun ini jadi, lalu bisa langsung uji coba sehingga dalam dua tahun pesawat jadi," kata dia.

Iskan juga mengungkapkan tipe pesawat terbang regional yang agaknya akan dipesan Lion Air, yaitu N219 berkapasitas 19 kursi, yang pas untuk penerbagan perintis di bandara-bandara minim fasilitas. 

Dikabarkan Lion Air akan memesan 50 unit N219 dari PT Dirgantara Indonesia. (WRA)

Pewarta: Oleh Rangga Jingga

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013