Mogadishu (Antara Bali) - Pesawat militer Ethiopia, yang mengangkut amunisi, mendarat
darurat di bandar udara internasional Mogadishu pada Jumat, terbakar dan
menewaskan empat dari enam awaknya.
Pesawat Antonov 24 buatan Sovyet itu mengalami kerusakan mesin di udara dan kemudian gagal mendarat di landas pacu, meluncur dengan cepat ke tanah segera setelah pukul 04.00 GMT (11.00 WIB) dan terbakar.
Pasukan Ethiopia mendukung pasukan pemerintah Somalia dalam memerangi kelompok garis keras yang punya hubungan dengan Al Qaida di negara Tanduk Afrika itu, kendatipun mereka bukan bagian dari satu pasukan perdamaian Uni Afrika (AU).
Tidak ada segera komentar dari kementerian luar negeri Ethiopia.
"Kami mendengar ledakan-ledakan saat pesawat itu terbakar. Situasi seperti neraka," kata satu sumber keamanan di bandara itu.
Pasukan perdamaian Uni Afrika yang dikenal sebagai AMISOM, dalam satu pernyataan mengatakan empat awak tewas dan dua lainnya dirawat di rumah sakit.
Tidak jelas amunisi apa yang diangkut pesawat itu dan ke mana akan dikirim. Sabtu konvoi truk militer Somalia yang kosong sebelumnya terbang di bandara itu
Pada Maret, Dewan Keamanan PBB mencabut sebagian dari embargo senjata puluhan tahun selama satu tahun untuk membantu pemerintah membeli senjata-senjata ringan untuk memerangi gerilyawan Islam Al Shebaab.
AMISOM mengatakan bandara itu,yang menampung banyak calon penumpang sejak pasukan Afrika dan Somalia memerangi gerilyawan Al Shebaab dari pangkalan mereka di ibu kota itu dua tahun lalu akan segera memulai kembali operasi-operasi.
AMISOM tidak merinci lebih jauh tentang penyebab pesawat itu jatuh.
Pesawat militer secara reguler mendarat di bandara kota itu,yang juga menjadi markas besar pasukan perdamaian AU.
Ethiopia mengirim pasukan ke Somalia tahun 2011 untuk membuka front-front baru dalam operasi militer untuk menumpas gerilyawan Al Shebaab dan menghentikan perang enam tahun mereka untuk memberlakukan hukum Islam di negara itu.
Pemerintah Addis Ababa, frustrasi akibat lambatnya pasukan Uni Afrika yang berkekuatan 17.700 personil dan tentara Somalia membebaskan daerah-daerah yang dikuasai Al Shebaab. Awal tahun ini Ethiopia mengancam akan menarik tentara mereka, demikian Reuters. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Pesawat Antonov 24 buatan Sovyet itu mengalami kerusakan mesin di udara dan kemudian gagal mendarat di landas pacu, meluncur dengan cepat ke tanah segera setelah pukul 04.00 GMT (11.00 WIB) dan terbakar.
Pasukan Ethiopia mendukung pasukan pemerintah Somalia dalam memerangi kelompok garis keras yang punya hubungan dengan Al Qaida di negara Tanduk Afrika itu, kendatipun mereka bukan bagian dari satu pasukan perdamaian Uni Afrika (AU).
Tidak ada segera komentar dari kementerian luar negeri Ethiopia.
"Kami mendengar ledakan-ledakan saat pesawat itu terbakar. Situasi seperti neraka," kata satu sumber keamanan di bandara itu.
Pasukan perdamaian Uni Afrika yang dikenal sebagai AMISOM, dalam satu pernyataan mengatakan empat awak tewas dan dua lainnya dirawat di rumah sakit.
Tidak jelas amunisi apa yang diangkut pesawat itu dan ke mana akan dikirim. Sabtu konvoi truk militer Somalia yang kosong sebelumnya terbang di bandara itu
Pada Maret, Dewan Keamanan PBB mencabut sebagian dari embargo senjata puluhan tahun selama satu tahun untuk membantu pemerintah membeli senjata-senjata ringan untuk memerangi gerilyawan Islam Al Shebaab.
AMISOM mengatakan bandara itu,yang menampung banyak calon penumpang sejak pasukan Afrika dan Somalia memerangi gerilyawan Al Shebaab dari pangkalan mereka di ibu kota itu dua tahun lalu akan segera memulai kembali operasi-operasi.
AMISOM tidak merinci lebih jauh tentang penyebab pesawat itu jatuh.
Pesawat militer secara reguler mendarat di bandara kota itu,yang juga menjadi markas besar pasukan perdamaian AU.
Ethiopia mengirim pasukan ke Somalia tahun 2011 untuk membuka front-front baru dalam operasi militer untuk menumpas gerilyawan Al Shebaab dan menghentikan perang enam tahun mereka untuk memberlakukan hukum Islam di negara itu.
Pemerintah Addis Ababa, frustrasi akibat lambatnya pasukan Uni Afrika yang berkekuatan 17.700 personil dan tentara Somalia membebaskan daerah-daerah yang dikuasai Al Shebaab. Awal tahun ini Ethiopia mengancam akan menarik tentara mereka, demikian Reuters. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013