Sanur (Antara Bali) - Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menegaskan, tidak akan ada sanksi apa pun bagi Guruh Soekarnoputra, meskipun menjelang dan di saat kongres ke-3 partai tersebut berlangsung yang bersangkutan sering melemparkan kritik pedas terhadap partai.

Demikian benang merah pendapat Tjahjo Kumolo beberapa saat setelah dirinya dilantik menggantikan posisi Pramono Anung sebagai Sekjen periode 2010-2015 di forum paripurna Kongres Ke-3 PDI Perjuangan yang berlangsung di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kamis malam.

"Mas Guruh itu tetap sebagai kader terbaik dan memiliki wawasan ideologi yang bagus untuk memperkuat partai," ujarnya.

Sebagiamana diberitakan ANTARA sebelumnya, Guruh Soekarnoputra, baik secara langsung maupun melalui para staf politiknya antar lain menilai kongres kali ini amat bernuansa inkonstitusional, karena semuanya telah "di-setting" dari atas dengan meninggalkan beberapa prinsip demokrasi, termasuk dugaan adanya intimidasi maupun politik uang dalam proses penetapan pengurus dari tingkat anak cabang hingga pengusulan calon ketua umum.

Terhadap semua itu, Tjahjo Kumolo memang tak memberi tanggapan pasti.

Tetapi ketika ditanyakan tentang hilangnya nama Guruh Soekarnoputra di jajaran pengurus harian, ia mengakui memang putra bungsu Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno itu tidak ada lagi setelah pada periode 2005-2010 berposisi sebagai Ketua Bidang Seni dan Budaya.

"Tetapi kan masih ada sejumlah lembaga yang posisinya juga strategis sesuai amanat kongres, misalnya Dewan Pertimbangan Partai Pusat (Depperpu), dan ada lembaga baru yang sangat vital perannya, yakni Majelis Ideologi Partai," katanya.

Di dua lembaga itu butuh tokoh-tokoh senior yang wawasan ideologinya tidak diragukan lagi dan Guruh Soekarnoputra, menurutnya, amat diharapkan bersedia ditempatkan di salah satu institusi tersebut.

Mengenai sikap Guruh Soekarnoputri yang terkesan tidak suka dengan kiprah segelintir elite di tubuh DPP (sebelumnya), Tjahjo Kumolo berpendapat, pernilaian itu tentu perlu mendapat perhatian serius guna perbaikan bersama ke depan.

"Saya pribadi melihat apa yang dikritisi mas Guruh juga demi kepentingan partai, bahkan bisa dikatakan untuk ikut meluruskan jalannya pergerakan politik PDI Perjuangan agar tetap berada di alur ideologi Pancasila 1 Juni 1945 dan setia menjalankan ajaran-ajaran Bung Karno seutuhnya," tegasnya.

Karena itu, demikian Tjahjo Kumolo, pihaknya tetap siap melakukan dialog dan mendapat kritik dari siapa saja, termasuk dari Guruh Soekarnoputra guna perbaikan serta kemajuan partai "wong cilik" ini.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010