Denpasar (Antara Bali) - Para pengunjung Pesta Kesenian Bali ke-35 antusias mengikuti pengobatan massal gratis dengan menggunakan teknik usada (ilmu pengobatan) Bali di Taman Budaya Denpasar, Minggu.

Lebih dari 200 pengunjung berdatangan sejak pukul 08.00 Wita untuk memeriksakan kesehatan diri, berkonsultasi, maupun mencoba layanan terapi pemijatan dari para terapis dan "pengusada" atau penyembuh yang tergabung dalam Sekaa Demen Solusi Hidup Sehat.

Manis Arsa, seorang pensiunan guru dari Ubung, Denpasar, yang mencoba layanan pemijatan mengatakan sangat senang diadakan acara pengobatan usada Bali.

"Jari kaki saya kadang terasa sakit sekali, mudah-mudahan setelah dari sini bisa baikan. Saya sudah berobat ke dokter juga, tetapi rasa sakit ini sewaktu-waktu muncul lagi," ucapnya.

Acara ini juga menarik perhatian Susanne Enchen, warga negara Denmark, yang mengeluhkan telah menderita migrain selama 30 tahun.

"Saya sudah mencoba banyak pengobatan tetapi tak berhasil. Tadi saya tertarik dengan teknik pengobatan menggunakan prana (tenaga dalam). Untuk sementara ini kepala saya terasa lebih ringan," katanya.

Tidak sedikit pengunjung yang mencoba teknik pemijatan mata, akunpuntur, steam herbal, konsultasi kesehatan, konsultasi peruntungan nasib terkait hari kelahiran, maupun memeriksakan tekanan darah dan sebagainya.

Sementara itu Koordinator Sekaa Demen Solusi Hidup Sehat Nyoman Danny Sridana mengatakan sengaja menggelar acara pengobatan serangkaian PKB untuk menyosialisasikan pengobatan tradisional Bali kepada masyarakat.

"Kita di Bali sesungguhnya mempunyai kearifan lokal dalam bidang pengobatan, dengan acara ini kami ingin lebih memperkenalkan pada masyarakat. Apalagi obat-obatan yang digunakan merupakan ramuan herbal yang semuanya berasal dari alam," ujarnya.

Sridana yang juga terapis akupuntur itu juga menyambut positif dukungan pemerintah yang sudah mulai mengeluarkan sertifikat bagi para pengusada sebagai bentuk legalitas dalam memberi pelayanan pengobatan.

"Pengobatan dengan menggunakan usada Bali, juga bisa dipadukan dengan pengobatan medis, asalkan saat meminum obatnya tidak bersamaan," ucapnya.

Sedangkan Pinisepuh Padma Bhuana Jro Mangku Wayan Sukerta Akp yang melayani konsultasi pembacaan peruntungan baik buruk hari kelahiran mengatakan dengan masyarakat tahu peruntungan maupun keburukannya, mereka dapat memperbaiki diri.

"Kami mendapatkan ilmu pengetahuan ini berdasarkan mempelajari lontar-lontar terkait," kata Sukerta.

Acara pengobatan ini menjadi rangkaian dari pameran lontar usada dan sarasehan lontar yang sudah dilaksanakan dalam ajang PKB itu. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013