Santubong (Antara Bali) - Sebanyak 21 band kotemporer internasional siap memeriahkan festival musik Sarawak dengan tema Rainforest World Music Festifal (RWMF) ke-16, yang dijadwalkan dimulai pada Jumat malam.

"Kami menargetkan kunjungan wisatawan sekitar 22 ribu dengan digelarnya RWMF tahun ini," kata Ketua Dewan Pariwisata Sarawak, Dato' Rasyid Khan di Damai Beach Resort, Santubong.

Ke-21 band kotemporer itu, di antaranya ALP Bora (Turki), Chet Nuneta (Perancis) Dizu Plaatjies and The Ibuyambo Ensemble (Afrika Selatan), Gema SLDN-SCV (Sarawak), Rafli Wa Saja (Indonesia), Habadekuk (Denmark), Kila (Irlandia), dan Kries (Kroasia).

Kemudian Lan E' Tuyang (Sarawak), Madeeh (Sarawak), Maya Green (Sarawak), Mohsen Sharifian and The Lian Band (Iran) Native Chanting (Sarawak), Nunukul Yuggera (Australia), Korean Performing Arts (Korea), Pine Leaf Boys (Amerika Serikat), Rey Vallenato Beto Jamaica (Kolombia), Rhythm In Bronze (Malaysia), Shangyin Chinese Chamber Music Ensemble (Sarawak), dan Spritual Seasons (Ukraina).

Ia menjelaskan, RWMF diselenggarakan pada tanggal 28 - 30 Juni 2013, dengan menampilkan berbagai jenis musik dari berbagai belahan dunia, dan juga band kotemporer dari tuan rumah, Sarawak.

"Dibutuhkan kerja keras untuk tetap menyelenggarakan 'event' akbar bertaraf internasional seperti RWMF di tengah-tengah krisis global yang saat ini terjadi," ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknyapun melakukan penguatan pendanaan khususnya selain dengan menggunakan anggaran yang telah dialokasikan oleh pemerintah dan pihak sponsor. (LHS)

Pewarta: Oleh Andilala

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013