PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali memanfaatkan pesawat nirawak atau drone dalam inspeksi jaringan distribusi listrik pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah Bali.
General Manager PLN UID Bali Eric Rossi Priyo Nugroho di Denpasar, Rabu mengatakan penggunaan drone menjadi bagian dari transformasi pengelolaan jaringan distribusi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.
“Penggunaan drone memberikan tingkat ketelitian yang tidak selalu dapat dicapai melalui inspeksi manual. Keterbatasan petugas di lapangan dapat diminimalkan, tanpa menghilangkan peran personel dalam evaluasi dan pengambilan keputusan teknis,” ujar Eric.
Dengan sudut pandang dari udara, drone membantu petugas PLN melihat kondisi jaringan listrik pada titik-titik yang sulit dijangkau dari darat.
Teknologi ini memungkinkan potensi gangguan terdeteksi lebih dini, sehingga perbaikan dapat dilakukan sebelum berdampak pada aktivitas masyarakat, layanan publik, maupun sektor ekonomi yang bergantung pada keandalan listrik.
Ia menjelaskan, hasil pemantauan dari udara tetap dianalisis oleh petugas PLN untuk menentukan langkah tindak lanjut. Ke depan, pemanfaatan teknologi ini juga berpeluang dikembangkan dengan fitur tambahan, termasuk integrasi kecerdasan buatan dan thermal vision guna meningkatkan akurasi deteksi gangguan.
Sementara itu, Ketua Tim Squadrone PLN UID Bali Bima Triatmojo menyatakan pembentukan tim ini berangkat dari kebutuhan untuk melihat jaringan listrik dari sudut pandang yang sebelumnya sulit dijangkau.
“Pembentukan Tim Squadrone bertujuan untuk mencari dan menemukan potensi gangguan pada jaringan listrik yang tidak dapat terlihat dari bawah, sehingga inspeksi dapat dilakukan secara lebih detail, akurat, dan menyeluruh,” kata Bima.
Ia menyampaikan, Tim Squadrone PLN UID Bali didukung oleh belasan tim yang tersebar di unit-unit layanan PLN. Seluruh personel telah mengikuti pelatihan penggunaan drone agar inspeksi dilakukan secara aman dan sesuai standar keselamatan.
Dalam masa uji coba, tim ini telah memantau ratusan kilometer jaringan distribusi dan ratusan gardu, serta menemukan puluhan titik potensi gangguan yang sebelumnya sulit teridentifikasi melalui inspeksi konvensional. Temuan tersebut memungkinkan PLN melakukan perbaikan lebih awal, sehingga risiko padam listrik bagi masyarakat dapat ditekan.
Ke depan, inspeksi berbasis drone akan difokuskan pada jalur-jalur distribusi yang memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi. Bagi pelanggan, upaya ini diharapkan menghadirkan layanan listrik yang lebih andal bukan hanya saat terjadi gangguan, tetapi jauh sebelum gangguan itu dirasakan.
Melalui Tim Squadrone, PLN UID Bali menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keandalan listrik sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat dan keberlanjutan aktivitas ekonomi di Bali.
Editor : Widodo Suyamto Jusuf
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025