Yogyakarta (Antara Bali) - Pelajar SMA Negeri 11 Yogyakarta, Senin, mendeklarasikan gerakan cantik dan cerdas tanpa anemia, sekaligus menetapkan 87 siswa dari kelas X dan XI menjadi motivator gerakan tersebut untuk pelajar lain.

Deklarasi gerakan tersebut dimotori oleh Puskesmas Jetis melalui program peningkatan gizi masyarakat yang terintegrasi dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMA Negeri 11 Yogyakarta.

"Tujuan dari gerakan ini adalah mencegah anemia pada remaja putri di SMA Negeri 11 dan akan dikembangkan di SMA lain," kata Kepala Puskesmas Jetis Ernawati Hardani di Yogyakarta.

Gerakan tersebut dilatarbelakangi hasil penelitian yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) pada 2012, yaitu 34 persen remaja putri di Yogyakarta mengalami anemia.

Banyaknya remaja putri yang terkena anemia, lanjut dia, disebabkan adanya kecenderungan kesalahan penerapan pola makan pada remaja. "Remaja putri biasanya takut gemuk sehingga menerapkan pola diet yang salah, misalnya tidak mengonsumsi nasi. Padahal usia remaja masih membutuhkan asupan gizi yang baik untuk tumbuh dan berkembang mulai dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral," katanya.

Sedangkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk inovasi yang harus diapresiasi secara positif. (IGT)

Pewarta: Oleh Eka Arifa Rusqiyati

Editor : I Gusti Ketut Agung Wijaya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013