Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bali memprakirakan di Kabupaten Jembrana pada bulan Juni masih terjadi pasang besar air laut yang berpotensi memicu banjir rob.
"Puncak naiknya air laut atau rob umumnya terjadi pada bulan purnama atau bulan mati. Namun untuk kekuatannya tergantung fenomena alam yang menyertainya," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al Roniri di Negara, Kabupaten Jembrana, Jumat.
Dia mengatakan pada peristiwa naiknya air laut hingga ke permukiman warga beberapa hari lalu, selain pasang air laut sedang pada puncaknya juga berbarengan dengan menguatnya angin timuran.
Kombinasi antara pasang air laut dan angin timuran itulah, menurut dia yang membuat rob menjadi lebih kuat hingga sampai ke pemukiman.
Menurut dia, dampak pasang air laut disertai angin timuran biasanya terjadi satu sampai dua hari sebelum atau sesudah bulan purnama dan bulan mati (tilem).
Baca juga: Rob di Jembrana akibatkan sejumlah rumah rusak berat
"Saat bulan purnama atau bulan mati, posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus, sehingga gaya gravitasi bulan dan matahari saling menguatkan. Hal itu mengakibatkan pasang naik lebih tinggi dari biasanya dan pasang surut lebih rendah dari biasanya," katanya.
Khusus perairan selatan Bali, pihaknya memperkirakan angin timuran masih akan konsisten berhembus pada bulan Juni, sehingga ada peluang memperkuat kondisi saat pasang dan surut air laut.
"Pasang dan surut air laut terjadi setiap bulan purnama maupun bulan mati. Hanya saja kekuatannya berbeda-beda tergantung fenomena alam dan cuaca yang menyertainya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, banjir pasang air laut atau rob di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana Rabu (28/5) menyebabkan puluhan rumah rusak berat hingga penghuninya mengungsi.
Baca juga: BMKG: Jumat, Denpasar dan mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan
"Kami terus memantau, melakukan pendataan serta asesment terhadap warga yang terdampak banjir rob," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra.
Dia mengatakan, laporan yang sementara masuk ke pihaknya banjir rob cukup besar terjadi di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Dusun Ketapang, Desa Pengambengan dan Desa Perancak.
Dari tiga wilayah tersebut, kata dia, dampak paling parah terjadi Dusun Pabuahan dengan 32 rumah terendam banjir rob, dua diantaranya rusak parah sehingga penghuninya harus mengungsi.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025