Negara (Antara Bali) - Kelangkaan solar di SPBU-SPBU Kabupaten Jembrana menyebabkan antrean kendaraan yang didominasi truk hingga satu kilometer, Senin (22/4) malam lalu.

Pantauan di beberapa SPBU, Selasa, bahan bakar solar masih langka, sehingga pengelola SPBU memasang pemberitahuan jika bahan bakar jenis tersebut kosong.

"Solar sempat datang senin malam, tapi langsung habis karena yang antre sangat banyak. Kami mendapatkan kiriman 8 ton," kata Manajer Operasional SPBU di Jalan Jenderal Sudirman, Negara, Iskandar Alfan.

Agar semua kendaraan yang antre bisa mendapatkan solar, Iskandar mengaku, pihaknya terpaksa membatasi pembelian maksimal Rp250 ribu untuk tiap kendaraan.

Iskandar menilai, kelangkaan solar di Bali ini bukan karena pasokan dari Pertaminan yang lambat, tapi sebagai dampak kelangkaan solar di Jawa.

"Karena solar langka di Jawa, sopir yang kebetulan berada di Bali ramai-ramai mengisi solar disini sehingga langsung habis," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan staf SPBU Banyubiru, Agus Pranacitra dan Penanggungjawab SPBU Kaliakah, Ida Ayu Kartika, yang jatah solar di SPBU mereka langsung habis begitu pasokan datang.

"Kami dengar dari para sopir yang datang dari Jawa, disana jatah pembelian solar dibatasi Rp100 ribu hingga Rp150 ribu tiap kendaraan. Karena itu begitu masuk ke Bali, mereka langsung membeli solar dalam jumlah banyak," kata Agus.

Saat antrean kendaraan mencapai 1 kilometer di SPBU Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan SPBU di dalam Kota Negara senin malam, aparat kepolisian melakukan penjagaan untuk mengantisipasi kerusuhan.

"Biasanya 8 ton solar baru habis terjual dalam tempo 12 jam, tapi sekarang 3 jam saja sudah habis," kata Iskandar.(GBI)

Pewarta: Oleh: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013