Denpasar (Antara Bali) - Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Wayan Kun Adnyana menerbitkan buku tentang perupa terkenal Nyoman Sujana Kenyem dengan judul "Nyoman Sujana Kenyem: The Poetry of Nature".

Kun Adnyana di Denpasar, Sabtu menjelaskan, buku yang ditulisnya itu berupaya menjawab pertanyaan seputar mengapa Kenyem melakukan pengulangan tentang daun, bunga, dan bambu, termasuk dalam beberapa seni instalasinya belakangan ini.

"Dalam karyanya, Kenyem berupaya menyusuri lapis-lapis kehidupan alam dan halaman manusia Bali di masa lalu dan kini. Tiap renik kehidupan dipahami secara optimistis ke arah kondisi-kondisi yang menghidupkan," katanya.

Dalam buku tersebut Kun melukiskan, Kenyem seolah menegaskan bahwa tak ada belukar yang tak berbunga, atau pun tak ada gurun pasir yang tanpa kehidupan.

Menurut dia, kerangka visual karya-karya Kenyem menampakkan upaya subordinasi penggambaran manusia atas alam. Figurasi manusia dituturkan secara mini, bahkan tak lebih besar dari pola-pola gambar berbentuk bunga-bunga dan dedaunan. Sepertinya ini menjelaskan betapa manusia hanya bagian kecil dari semesta yang mahaluas.

"Narasi visual karya-karya Kenyem selalu mengiangkan semangat pemujaan atas alam. Daun-daun dituturkan secara repetitif, begitu juga bunga, dan figurasi manusia mininya," ujar Kun.

Pola tutur naratif seperti ini, menurut dia, tentu saja secara historis berhubungan dengan pola-pola pengisahan dunia mitologi  pada seni mural, atau pun relief-relief di candi. 

"Gejala visual naratif jelas tak bisa dilepas dari tradisi tutur lisan, dan juga tutur gambar wayang dalam kebudayaan Bali. Sangat jarang manusia Bali kala mencipta karya seni keluar dari upaya bertutur tentang sesuatu hal," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010