Negara (Antara Bali) - Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana yang terdata diperkirakan akan meningkat pesat menyusul pelayanan VCT atau tes darah di Puskesmas-Puskesmas.

"Tujuan dari pelayanan VCT di Puskesmas memang menjaring warga yang terinfeksi virus tersebut, agar bisa dikonseling. Kami perkirakan, jumlahnya akan meningkat tajam," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, MKes di Negara, Rabu.

Menurut Suasta, sejak dibuka jumat pekan lalu, klinik VCT di beberapa Puskesmas mulai didatangi warga, yang ingin memeriksakan dirinya karena khawatir terinfeksi HIV.

Suasta juga mengatakan, sebenarnya dari dulu selalu ada warga yang datang ke Puskesmas untuk VCT, namun diarahkan ke rumah sakit yang memiliki peralatan untuk itu.

"Bisa saja, warga yang diarahkan itu menjadi malas karena jauh jaraknya. Dengan pelayanan yang didekatkan ini, bisa membuat mereka untuk segera memeriksakan diri jika merasa beresiko tertular," ujarnya.

Untuk Puskesmas, Suasta mengatakan, disiapkan reagen atau alat tes darah bagi dua orang klien, serta tenaga konseling.

"Kami segera akan mengambil reagen lagi ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali, untuk didistribusikan ke Puskesmas-Puskesmas yang melayani VCT," kata Suasta.

Penularan virus HIV/AIDS menjadi perhatian Pemkab Jembrana, karena jumlah penderita yang terus naik signifikan belakangan ini.

Dalam sebuah kesempatan Suasta mengungkapkan, pada tahun 2013 hingga bulan maret terdeteksi 14 orang warga Jembrana yang tertular HIV.

Sementara data kumulatif dari tahun 2005, jumlah warga yang tertular mencapai 414 orang.

"Jumlah itu yang sudah kami ketahui dan dilakukan konseling. Tapi penyebaran HIV/AIDS seperti gunung es, sehingga sangat mungkin jumlah sesungguhnya jauh lebih besar tapi tidak terdata. Salah satu fungsi VCT di Puskesmas untuk mendata sebanyak mungkin warga yang terinfeksi," ujar Suasta.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013