- Riset Dimension Data menunjukkan pentingnya survey dan pemprofil-an pekerja bagi keberhasilan laba atas investasi (ROI) UCC

Johannesburg (Antara Bali/PRNewswire) - Para pengambil keputusan TI dari sejumlah perusahaan besar diprediksi mengeluarkan 53 juta US dollar untuk mendukung unified communications & collaboration (UCC) untuk kurun waktu dua tahun ke depan, sebagai bentuk dari pemanfaatan UCC secara luas. Namun, pengeluaran ini akan berisiko jika tanpa proses adopsi pengguna yang benar. Hal tersebut mengacu kepada riset terbaru yang dirilis hari ini oleh Dimension Data, penyedia jasa dan solusi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) global.

Dimension Data menunjuk lembaga riset, Ovum, untuk melakukan survei UCC secara global di Amerika, Australia, Asia, Eropa, dan Afrika Selatan dan melibatkan lebih dari 1320 pengambil keputusan ICT dan 1390 pekerja dari berbagai divisi dan beragam industri di 18 negara sebagai responden.

Mengacu kepada Studi UCC Global 2013 Dimension Data, lebih dari 78% pengambil keputusan TI menyatakan bahwa mereka mempunyai perencanaan dan pendanaan strategis untuk mengimplementasikan "komponen UCC terpilih". Sebagai tambahan, sebanyak 43% memiliki pendanaan bagi "sebagian besar komponen UCC", sedangkan 42% menyatakan bahwa mereka memiliki pendanaan untuk menjalankan investasi pada "seluruh atau sebagian besar aspek" dari UCC.

"Hal ini merupakan perubahan yang mengejutkan," kata Craig Levieux, GrupGeneral Manager divisi Converged Communications, Dimension Data, "Apalagi jika kondisi ekonomi dan operasional sedang turun, hal tersebut dapat mengganggu investasi komunikasi perusahaan. UCC biasanya bukan sebagai subjek perencanaan ICT strategis dan kenyataanya,hingga kini, UCC masih diasumsikan sebagai korporasi PBX, dan ide untuk merancang dan menjalankan strategi UCC sekalipun di perusahaan besar adalah hal asing."

"Dari para pengambil keputusan TI yang memiliki investasi UCC dalam jumlah besar selama dua tahun ini, 61% diantaranya mengakui adanya penghematan biaya, memberikan manfaat bagi pekerja dan kenaikan produktifitas kerja. Hal ini menjadi seruan kepada perusahaan – perusahaan yang tidak menyadari pentingnya komunikasi terpadu sebagai asset produktifitas strategis dan penghemat biaya yang ampuh."

Sementara itu, temuan bahwa aspirasi UCC perusahaan tidak mewakili kebutuhan para pekerja."Riset kami menunjukkan bahwa perusahaan gagal untuk mengidentifikasi kebutuhan komunikasi para pekerja mereka sebenarnya," sebut Levieux. "Kurangnya pengetahuan terhadap kebutuhan para pekerja mengakibatkan gagalnya investasi yang telah direncanakan, apalagi mengingat para pengambil keputusan tersebut menyatakan bahwa tujuan investasi UCC didasari untuk meningkatkan usaha dan produktifitas."

"Ketika kami analisa dalam kaitannya pendekatan strategis perusahaan menuju UCC, tren Bring Your Own Device (BYOD), fokus untuk memobilisasikan komunikasi terpadu dan kolaborasi sosial, dan tujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, kami terkejut bahwa hanya 38% perusahaan besar menyatakan telah melakukan proses pemprofilan pengguna UCC mereka. Sekitar 20% responden mengakui tidak melakukan hal tersebut, bahkan sama sekali tidak mempunyai niat melakukan hal itu. Yang lebih mengejutkan lagi, 21% yakin semua pekerja memiliki kebutuhan yang sama, sedangkan 13% tak melihat adanya manfaat melalui pelaksanaan pemprofilan ini.

"Bagi perusahaan yang masih merancang atau berkeinginan menyelaraskan kembali investasi UCC-nya, masukan dari pekerja sangatlah penting. Di masa kini dimana para pekerja menggunakan perangkat pribadi mereka sendiri, kesenjangan pemahaman antara pengambil keputusan dan pekerja dapat terjadi. Pengetahuan pengguna dan pemanfaatan UCC merupakan takaran kesuksesan bagi investasi UCC, apalagi akan lebih banyak lagi aplikasi UCC yang diberikan kepada pekerja pada hal mereka mengharapkan bahwa aplikasi multi perangkat tersebut dapat memenuhi kebutuhan komunikasi mereka untuk membantu proses kerja. Jika tidak diwujudkan maka penyerapan UCC akan terhambat, sebagaimana yang terjadi di banyak kasus UCC sekarang ini," jelas Levieux.

Untuk informasi lebih lanjut
Hilary King, Global PR Manager
Dimension Data Holdings plc
Tel : +27-11-575-6728
Cell: +27-82-414-9623
Email: Hilary.king@dimensiondata.com
(ADT)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013