Denpasar (Antara Bali) - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat mengajak umat Hindu dalam memaknai Hari Suci Galungan pada 27 Maret 2013 dengan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar.
"Galungan merupakan momentum kemenangan dharma (kebenaran). Kemenangan ini termasuk memperjuangkan diri agar tidak mudah terprovokasi," kata Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen (Purn) Sang Nyoman Suwisma di sela-sela pertemuan anggota Pepabri Bali, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, Galungan juga menjadi momentum untuk mengevaluasi diri dan mempererat persaudaraan. Dengan terjalin eratnya persaudaraan, diharapkan dapat meminimalkan celah perilaku yang tidak benar.
"Mudah terprovokasi sama artinya dapat memicu pecahnya konflik dan menghancurkan persaudaraan. Apalagi kalau konflik itu disertai dengan kekerasan," katanya.
Perayaan Galungan yang waktunya berdekatan dengan Hari Nyepi beberapa waktu lalu, sekaligus menjadi saat yang tepat untuk mengedepankan dan mengumandangkan kembali rasa kebersamaan. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Galungan merupakan momentum kemenangan dharma (kebenaran). Kemenangan ini termasuk memperjuangkan diri agar tidak mudah terprovokasi," kata Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen (Purn) Sang Nyoman Suwisma di sela-sela pertemuan anggota Pepabri Bali, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, Galungan juga menjadi momentum untuk mengevaluasi diri dan mempererat persaudaraan. Dengan terjalin eratnya persaudaraan, diharapkan dapat meminimalkan celah perilaku yang tidak benar.
"Mudah terprovokasi sama artinya dapat memicu pecahnya konflik dan menghancurkan persaudaraan. Apalagi kalau konflik itu disertai dengan kekerasan," katanya.
Perayaan Galungan yang waktunya berdekatan dengan Hari Nyepi beberapa waktu lalu, sekaligus menjadi saat yang tepat untuk mengedepankan dan mengumandangkan kembali rasa kebersamaan. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013