Den Haag (Antara Bali) - Pasar kuliner Indonesia di Eropa masih  terbuka karena dukungan kemudahan bahan baku masak dan minat warga Eropa akan makanan khas Indonesia yang semakin meningkat termasuk makanan ringan.

Dua pengusaha kuliner Indonesia yang menjadi peserta Pasar Malam Indonesia 2013 di Den Haag, Belanda, Sabtu, mengungkapkan saat ini masyarakat Eropa mulai demam masakan Indonesia yang terbukti dengan perkembangan bisnis warung yang menyediakan masakan Indonesia meningkat dua kali lipat dalam empat tahun terakhir dan buku resep masakan Indonesia yang selalu diburu warga Eropa khususnya Belanda.

Albert Wiliam (48), pemilik warung "Wijaya Kusuma" mengungkapkan, empat tahun terakhir perkembangan warung kuliner Indonesia luar biasa karena meningkat dua kali lipat lebih.  "Ini karena pasar masih terbuka jadi menarik bagi siapa saja untuk membuka bisnis ini," katanya.

Ia menjelaskan, harga bahan baku masakan Indonesia,  tersedia cukup dan harga tidak jauh beda dengan pasaran di Indonesia.

Hal senada diungkap Yeni (53), pengusaha kuliner asal Delf, Belanda yang mengatakan, saat ini warga Belanda rata-rata makan nasi dengan lauk kuliner Indonesia 2-3 kali setiap minggu, dan permintaan makanan ringan dari sejumlah toko tidak pernah surut.

Ia mencontohkan, makanan ringan seperti keripik singkong, keripik pisang, kacang mete, rengginang, dan emping mempunyai pasar yang besar di Eropa.  "Hampir semua makanan ringan yang saya datangkan selalu habis dibeli dalam waktu singkat," katanya. (IGT)  

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013