Cape Canaveral (Antara Bali) - Satu blok asteroid sebesar kota melesat relatif dekat dengan Bumi pada Sabtu(9/3), yang paling akhir dari serangkaian "kunjungan benda langit" termasuk satu asteroid seukuran bus yang meledak di wilayah udara Rusia pada Februari, sehingga melukai 1.500 orang.

Asteroid 2013 ET, yang baru ditemukan enam hari sebelumnya dengan ukuran panjang 140 meter, "melaju" dalam jarak sekitar 950.000 kilometer dari Bumi sepkitar pukul 15.30 EST (Ahad, 03.30 WIB). Jarak itu sekitar 2,5 kali jarak Bulan, dekat sekali dengan halaman kosmik Bumi.

"Bagian yang menakutkan ialah itu adalah sesuatu yang bahkan tidak kita ketahui," kata Patrick Paolucci, Presiden Slooh Space Camera, selama perbincangan mengenai penayangan citra langsung mengenai asteroid tersebut dari satu teleskop di Canary Island.

Dengan kecepakan sekitar 41.843 kilometer per jam, asteroid itu dapat menyapu bersih satu kota seandainya benda antariksa tersebut berdampak pada Bumi, tambah insinyur Slooh teleskop Paul Cox sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.

Asterois 2013 ET hampir delapan kali lebih besar daripada asteroid sebesar Bus yang meledak di atas wilayah Chelyabinsk, Rusia, pada 15 Februari. Kekuatan ledakan tersebut, sama dengan sebanyak 440 kiloton dinamit, menciptakan gelombang kejutan yang mengguncang jendela dan merusak bangunan, serta melukai lebih dari 1.500 orang.

Belakangan, satu asteroid kecil --yang dikendal dengan nama DA14, lewat dalam jarak sekitar 27.680 kilometer dari Bumi, lebih dekat daripada satelit cuaca dan jaringan komunikasi yang mengorbit.

"Salah satu alasan mengapa kita menghadapi makin banyak benda ialah makin banyak orang melakukan penelitian," kata Cox. (Reuters/DWA/IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013