Pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali menambah kantong parkir dengan cara mendayagunakan halaman pelaku UMKM di objek wisata yang berada di kaki Gunung Batukaru tersebut.
"Kami kombinasi sehingga menjadi parkir umum," kata Manager DTW Jatiluwih I Ketut Purna di Jatiluwih, Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu.
Pihaknya saat ini sudah melarang kendaraan roda empat parkir di pinggir jalan karena berpotensi membuat kemacetan di sepanjang Desa Jatiluwih.
Untuk itu, pengelola sudah membangun tempat parkir baru yang dapat menampung sekitar 75 kendaraan roda empat.
Mengingat tinggi kunjungan wisatawan, pihaknya membuka kantong-kantong parkir baru bekerja sama dengan warung atau restoran (UMKM) di antaranya parkir di restoran Jatiluwih dengan kapasitas 80 kendaraan roda empat.
Ia menambahkan di objek wisata itu juga terdapat sekitar 10 UMKM yakni tempat usaha makan dan minum yang menyiapkan tempat parkirnya untuk menampung kendaraan dengan jumlah lebih sedikit yakni kurang dari 10 unit.
Selain itu, lanjut dia, seluruh tim non operasional diturunkan untuk membantu di antaranya layanan tiket dengan menambah lima orang petugas dari yang saat ini ada 11 orang.
Kemudian, petugas keamanan juga ditambahkan dari unsur petugas keamanan adat khas Bali atau pecalang dari Desa Jatiluwih sebanyak empat sehingga total menjadi 10 orang yang membantu menjaga kelancaran lalu lintas kendaraan.
Total ada 40 orang personel yang bertugas memberikan pelayanan kepada pengunjung di desa wisata yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu.
Berdasarkan data Kantor Badan Pengelola DTW Jatiluwih, selama 2023 total jumlah kunjungan mencapai 337.714 orang, sebanyak 266.838 di antaranya adalah turis mancanegara dan wisatawan domestik mencapai 70.876 orang.
Sehingga per bulan rata-rata mencapai 28.143 orang kunjungan.
Capaian tersebut, kata dia, sudah melampaui total kunjungan sebelum pandemi COVID-19 pada 2019 yang saat itu mencapai 319 ribu orang baik domestik dan mancanegara.
Sementara itu, kunjungan wisatawan asing selama Januari-Juli 2024 mencapai 212.773 orang, yang sebanyak 150.469 orang di antaranya masih didominasi turis mancanegara.
"Sebagian besar turis asing yang berkunjung adalah pasar Eropa salah satunya dari Prancis, sisanya India dan Asia Tenggara," ucapnya.
Sesuai pola kunjungan, periode Agustus merupakan musim puncak kunjungan khususnya turis asing karena negara-negara di Eropa sedang menjalani musim panas yang biasanya mereka berlibur ke luar negeri.
Saat ini, pihaknya juga menjajaki untuk membuka pangsa pasar baru di antaranya Korea Selatan dan negara-negara Eropa Timur pecahan Uni Soviet di antaranya Uzbekistan dan Kazakhstan.
Ada pun daya tarik utama desa wisata itu yakni wisatawan dapat menikmati bentang alam sawah terasering atau berundak dengan latar belakang Gunung Batukaru, Tabanan.
Wisatawan juga dapat menyusuri sawah tersebut dengan berjalan kaki atau bersepeda karena sudah disediakan jalur khusus.
Kawasan Jatiluwih telah ditetapkan oleh Organisasi PBB Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia pada 2012.
Desa ini merupakan representasi dari pengembangan pariwisata Indonesia di masa depan yaitu pariwisata yang berbasis keberlanjutan lingkungan.
Sebagai gambaran, tarif parkir untuk kendaraan roda empat di kawasan itu sebesar Rp5.000 dan sepeda motor Rp3.000 untuk sekali masuk.
Sedangkan tiket pengunjung dewasa dan anak-anak WNI masing-masing sebesar Rp15.000 dan Rp5.000. Untuk tiket turis asing dewasa dan anak-anak masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp40.000.
Baca juga: Pemkab Tabanan ajak masyarakat jaga warisan budaya Jatiluwih
Baca juga: DTW Jatiluwih bangun tempat parkir pertama untuk tarik wisatawan
Baca juga: Bupati Tabanan komitmen pertahankan status warisan budaya Subak Jatiluwih
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Kami kombinasi sehingga menjadi parkir umum," kata Manager DTW Jatiluwih I Ketut Purna di Jatiluwih, Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu.
Pihaknya saat ini sudah melarang kendaraan roda empat parkir di pinggir jalan karena berpotensi membuat kemacetan di sepanjang Desa Jatiluwih.
Untuk itu, pengelola sudah membangun tempat parkir baru yang dapat menampung sekitar 75 kendaraan roda empat.
Mengingat tinggi kunjungan wisatawan, pihaknya membuka kantong-kantong parkir baru bekerja sama dengan warung atau restoran (UMKM) di antaranya parkir di restoran Jatiluwih dengan kapasitas 80 kendaraan roda empat.
Ia menambahkan di objek wisata itu juga terdapat sekitar 10 UMKM yakni tempat usaha makan dan minum yang menyiapkan tempat parkirnya untuk menampung kendaraan dengan jumlah lebih sedikit yakni kurang dari 10 unit.
Selain itu, lanjut dia, seluruh tim non operasional diturunkan untuk membantu di antaranya layanan tiket dengan menambah lima orang petugas dari yang saat ini ada 11 orang.
Kemudian, petugas keamanan juga ditambahkan dari unsur petugas keamanan adat khas Bali atau pecalang dari Desa Jatiluwih sebanyak empat sehingga total menjadi 10 orang yang membantu menjaga kelancaran lalu lintas kendaraan.
Total ada 40 orang personel yang bertugas memberikan pelayanan kepada pengunjung di desa wisata yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu.
Berdasarkan data Kantor Badan Pengelola DTW Jatiluwih, selama 2023 total jumlah kunjungan mencapai 337.714 orang, sebanyak 266.838 di antaranya adalah turis mancanegara dan wisatawan domestik mencapai 70.876 orang.
Sehingga per bulan rata-rata mencapai 28.143 orang kunjungan.
Capaian tersebut, kata dia, sudah melampaui total kunjungan sebelum pandemi COVID-19 pada 2019 yang saat itu mencapai 319 ribu orang baik domestik dan mancanegara.
Sementara itu, kunjungan wisatawan asing selama Januari-Juli 2024 mencapai 212.773 orang, yang sebanyak 150.469 orang di antaranya masih didominasi turis mancanegara.
"Sebagian besar turis asing yang berkunjung adalah pasar Eropa salah satunya dari Prancis, sisanya India dan Asia Tenggara," ucapnya.
Sesuai pola kunjungan, periode Agustus merupakan musim puncak kunjungan khususnya turis asing karena negara-negara di Eropa sedang menjalani musim panas yang biasanya mereka berlibur ke luar negeri.
Saat ini, pihaknya juga menjajaki untuk membuka pangsa pasar baru di antaranya Korea Selatan dan negara-negara Eropa Timur pecahan Uni Soviet di antaranya Uzbekistan dan Kazakhstan.
Ada pun daya tarik utama desa wisata itu yakni wisatawan dapat menikmati bentang alam sawah terasering atau berundak dengan latar belakang Gunung Batukaru, Tabanan.
Wisatawan juga dapat menyusuri sawah tersebut dengan berjalan kaki atau bersepeda karena sudah disediakan jalur khusus.
Kawasan Jatiluwih telah ditetapkan oleh Organisasi PBB Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia pada 2012.
Desa ini merupakan representasi dari pengembangan pariwisata Indonesia di masa depan yaitu pariwisata yang berbasis keberlanjutan lingkungan.
Sebagai gambaran, tarif parkir untuk kendaraan roda empat di kawasan itu sebesar Rp5.000 dan sepeda motor Rp3.000 untuk sekali masuk.
Sedangkan tiket pengunjung dewasa dan anak-anak WNI masing-masing sebesar Rp15.000 dan Rp5.000. Untuk tiket turis asing dewasa dan anak-anak masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp40.000.
Baca juga: Pemkab Tabanan ajak masyarakat jaga warisan budaya Jatiluwih
Baca juga: DTW Jatiluwih bangun tempat parkir pertama untuk tarik wisatawan
Baca juga: Bupati Tabanan komitmen pertahankan status warisan budaya Subak Jatiluwih
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024