Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menggugah kepedulian kalangan perguruan tinggi di daerah itu agar turut peduli pada kesehatan kaum lansia melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
"Jika semakin banyak yang bersinergi, maka tentu kita mencapai target untuk mencapai angka harapan hidup lansia yang lebih tinggi di Kota Denpasar," kata Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laksmi Saraswati saat membuka Gerakan Mahasiswa Sosial di Graha Nawasena Denpasar, Senin.
Kegiatan Gerakan Mahasiswa Sosial ini berupa pelayanan kesehatan kepada 120 lansia yang tergabung dalam Persatuan Wreda Sejahtera (PWS) Denpasar dan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Denpasar.
Agenda yang diinisiasi oleh Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar bersinergi dengan RSUD Wangaya dan Puskesmas Denpasar Utara 1 ini memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, pengobatan komplementer dan alternatif secara gratis serta edukasi mengenai penyakit hipertensi.
Laksmi mengapresiasi kegiatan tersebut yang sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Denpasar yang peduli pada lansia sehingga lansia memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi.
"Kami mempersilakan adik-adik mahasiswa untuk bisa melakukan home visit atau home care kepada para lansia telantar di Kota Denpasar yang berjumlah 312 orang. Lansia telantar ini bukan karena mereka tidak punya rumah, tetapi fungsi sosialnya terganggu, secara ekonomi tidak bisa berobat, dan tidak ada yang mengantar," ucapnya.
Selain itu, kata dia, sivitas akademika Poltekkes Denpasar yang menggelar kegiatan kali ini juga dapat melakukan pengabdian di Rumah Berdaya Denpasar yang selama ini melakukan pendampingan kepada mereka yang mengalami gangguan skizofrenia serta di Pusat Layanan Disabilitas untuk para anak autis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati mengapresiasi kegiatan pelayanan kesehatan kepada para lansia tersebut karena mereka yang sudah berusia lanjut umumnya memiliki banyak keluhan penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit lainnya.
"Oleh karena itu, diperlukan skrining kesehatan, Dengan kesehatan yang terjaga, maka lansia bisa lebih mandiri dan tidak ketergantungan. Kita semua tentu berharap agar usia harapan hidup para lansia bisa lebih panjang," ucapnya.
Poltekkes Kementerian Kesehatan Denpasar selama ini juga telah rutin terlibat dalam kegiatan safari kesehatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar yang menyasar warga hingga lingkungan banjar (dusun).
Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Denpasar Ni Luh Kompiang Sulisna Dewi mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
"Dengan kegiatan ini, kami ingin melatih rasa sosial mahasiswa kami pada masyarakat dengan ilmu dan keterampilan yang mereka miliki. Kami berharap para lansia di Denpasar bisa selalu sehat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Jika semakin banyak yang bersinergi, maka tentu kita mencapai target untuk mencapai angka harapan hidup lansia yang lebih tinggi di Kota Denpasar," kata Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laksmi Saraswati saat membuka Gerakan Mahasiswa Sosial di Graha Nawasena Denpasar, Senin.
Kegiatan Gerakan Mahasiswa Sosial ini berupa pelayanan kesehatan kepada 120 lansia yang tergabung dalam Persatuan Wreda Sejahtera (PWS) Denpasar dan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Denpasar.
Agenda yang diinisiasi oleh Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar bersinergi dengan RSUD Wangaya dan Puskesmas Denpasar Utara 1 ini memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, pengobatan komplementer dan alternatif secara gratis serta edukasi mengenai penyakit hipertensi.
Laksmi mengapresiasi kegiatan tersebut yang sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Denpasar yang peduli pada lansia sehingga lansia memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi.
"Kami mempersilakan adik-adik mahasiswa untuk bisa melakukan home visit atau home care kepada para lansia telantar di Kota Denpasar yang berjumlah 312 orang. Lansia telantar ini bukan karena mereka tidak punya rumah, tetapi fungsi sosialnya terganggu, secara ekonomi tidak bisa berobat, dan tidak ada yang mengantar," ucapnya.
Selain itu, kata dia, sivitas akademika Poltekkes Denpasar yang menggelar kegiatan kali ini juga dapat melakukan pengabdian di Rumah Berdaya Denpasar yang selama ini melakukan pendampingan kepada mereka yang mengalami gangguan skizofrenia serta di Pusat Layanan Disabilitas untuk para anak autis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati mengapresiasi kegiatan pelayanan kesehatan kepada para lansia tersebut karena mereka yang sudah berusia lanjut umumnya memiliki banyak keluhan penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit lainnya.
"Oleh karena itu, diperlukan skrining kesehatan, Dengan kesehatan yang terjaga, maka lansia bisa lebih mandiri dan tidak ketergantungan. Kita semua tentu berharap agar usia harapan hidup para lansia bisa lebih panjang," ucapnya.
Poltekkes Kementerian Kesehatan Denpasar selama ini juga telah rutin terlibat dalam kegiatan safari kesehatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar yang menyasar warga hingga lingkungan banjar (dusun).
Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Denpasar Ni Luh Kompiang Sulisna Dewi mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
"Dengan kegiatan ini, kami ingin melatih rasa sosial mahasiswa kami pada masyarakat dengan ilmu dan keterampilan yang mereka miliki. Kami berharap para lansia di Denpasar bisa selalu sehat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024