Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM) bambu, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Kamis (11/7).
"Dengan berlimpahnya bahan baku bambu di Bangli sehingga pemanfaatan bambu menjadi produk bahan jadi sangat layak dilakukan," kata Wabup.
Produk kerajinan bambu bahkan telah menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Bangli yang sudah dikenal di dalam negeri maupun di luar negeri. Bahkan kerajinan bambu sudah menjadi branding kabupaten ini.
Pembangunan gedung Sentra IKM ini merupakan bentuk kehadiran Pemkab Bangli di tengah-tengah masyarakat untuk memberi solusi atas keterbatasan sarana dan prasarana kerajinan bambu serta memberikan keahlian dalam melakukan inovasi produk kerajinan.
Baca juga: Perajin: Pasar domestik dorong potensi kerajinan bambu Gianyar
Lebih lanjut Wabup Diar berharap dengan adanya pembangunan sentra IKM bambu ini akan mampu menyerap tenaga kerja, khususnya para generasi muda yang nantinya akan menghadirkan wirausahawan industri bambu. "Sehingga hasil akhir yang kita harapkan yaitu kesejahteraan masyarakat akan terwujud," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli I Wayan Gunawan melaporkan bahwa pembangunan sentra IKM bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian Tahun 2024 sebesar Rp5.345.000.000, dengan perincian pembangunan gedung sebesar Rp4.484.720.000.000., belanja jasa konsultan pengawas sebesar Rp110.280.000.
Lebih lanjut , Kadis Perindag mengatakan dari rincian dana tersebut telah terealisasi kurang lebih Rp3,7 miliar untuk pembangunan gedung, dengan pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender dimulai 13 Juni sampai 9 Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua DPRD Bangli, pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemkab Bangli, dan Camat Susut.
Baca juga: Pelindo prakarsai penataan hutan bambu di Desa Penglipuran
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Dengan berlimpahnya bahan baku bambu di Bangli sehingga pemanfaatan bambu menjadi produk bahan jadi sangat layak dilakukan," kata Wabup.
Produk kerajinan bambu bahkan telah menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Bangli yang sudah dikenal di dalam negeri maupun di luar negeri. Bahkan kerajinan bambu sudah menjadi branding kabupaten ini.
Pembangunan gedung Sentra IKM ini merupakan bentuk kehadiran Pemkab Bangli di tengah-tengah masyarakat untuk memberi solusi atas keterbatasan sarana dan prasarana kerajinan bambu serta memberikan keahlian dalam melakukan inovasi produk kerajinan.
Baca juga: Perajin: Pasar domestik dorong potensi kerajinan bambu Gianyar
Lebih lanjut Wabup Diar berharap dengan adanya pembangunan sentra IKM bambu ini akan mampu menyerap tenaga kerja, khususnya para generasi muda yang nantinya akan menghadirkan wirausahawan industri bambu. "Sehingga hasil akhir yang kita harapkan yaitu kesejahteraan masyarakat akan terwujud," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli I Wayan Gunawan melaporkan bahwa pembangunan sentra IKM bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian Tahun 2024 sebesar Rp5.345.000.000, dengan perincian pembangunan gedung sebesar Rp4.484.720.000.000., belanja jasa konsultan pengawas sebesar Rp110.280.000.
Lebih lanjut , Kadis Perindag mengatakan dari rincian dana tersebut telah terealisasi kurang lebih Rp3,7 miliar untuk pembangunan gedung, dengan pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender dimulai 13 Juni sampai 9 Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua DPRD Bangli, pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemkab Bangli, dan Camat Susut.
Baca juga: Pelindo prakarsai penataan hutan bambu di Desa Penglipuran
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024