Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto ingin Rembug Gerakan Indonesia Tertib (GIT) yang digelar di Bali melahirkan pionir pembangunan karakter manusia.
“Melalui forum ini kami berharap para peserta mendapat bekal untuk menjadi pionir pembangunan karakter manusia yang tertib, saya mengajak marilah kita bekerja keras dengan tulus ikhlas,” kata dia.
Di Kabupaten Badung, Bali, Rabu, Kemenko Polhukam menunjuk Bali sebagai lokasi Gerakan Indonesia Tertib setelah sebelumnya dilakukan di Riau, dimana kegiatan dibalut dengan bimbingan materi oleh Dukcapil Kemendagri, Polri, dan Pemprov Bali.
Menko Polhukam yang hadir secara daring meyakini para pemateri sudah kompeten dalam membimbing 300 peserta yang terdiri dari organisasi kemasyarakatan dan tokoh-tokoh di Bali, dengan topik yang dibahas seperti upaya peningkatan tertib administrasi kependudukan, tertib lalu lintas, dan peran serta kelompok masyarakat dalam mendorong perilaku tertib di ruang publik.
Hadi Tjahjanto menilai upaya membangun karakter manusia ini penting, sebab secara global masyarakat sedang dihadapkan dengan berbagai dinamika ekonomi, sosial, budaya, dan politik termasuk Indonesia saat ini.
Dinamika yang terjadi menurutnya tidak luput dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga banyak yang harus diadaptasi.
“Ini adalah tantangan bagi kita untuk terus beradaptasi melalui percepatan dan transformasi pembangunan infrastruktur ekonomi, sosial, budaya serta pembangunan sumber daya manusia,” ujarnya.
Menko Polhukam menyampaikan Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), dimana Gerakan Indonesia Tertib ini merupakan program di dalamnya.
Gerakan ini kemudian menjadi implementasi dari prioritas nasional revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan maksud untuk mengubah perilaku masyarakat Indonesia agar menjadi lebih tertib dengan mematuhi peraturan.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengaku senang karena Pulau Dewata ditunjuk sebagai salah satu percontohan.
Pembangunan karakter manusia di Bali sebagai daerah pariwisata menurutnya penting, sebab pemahaman terkait ketertiban seperti dalam hal administrasi kependudukan dan lalu lintas akan berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan.
Meski secara umum Bali dinilai tertib, Sang Made tak dapat memungkiri ada peristiwa yang menggambarkan perilaku tidak tertib yang mengganggu kenyamanan masyarakat lokal dan wisatawan.
Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan rebug yang mengajak peserta menjadi pionir pembangunan karakter manusia, Pulau Dewata dapat menjadi lebih aman dan damai sehingga orang yang datang bisa menikmati keindahannya.
“Saya kira kalau ada ketertiban maka kegiatan sehari-hari dapat lebih berjalan efisien, perilaku berlalu lintas yang tertib mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, berkontribusi pada terciptanya lingkungan harmoni, aman, dan lebih nyaman,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Melalui forum ini kami berharap para peserta mendapat bekal untuk menjadi pionir pembangunan karakter manusia yang tertib, saya mengajak marilah kita bekerja keras dengan tulus ikhlas,” kata dia.
Di Kabupaten Badung, Bali, Rabu, Kemenko Polhukam menunjuk Bali sebagai lokasi Gerakan Indonesia Tertib setelah sebelumnya dilakukan di Riau, dimana kegiatan dibalut dengan bimbingan materi oleh Dukcapil Kemendagri, Polri, dan Pemprov Bali.
Menko Polhukam yang hadir secara daring meyakini para pemateri sudah kompeten dalam membimbing 300 peserta yang terdiri dari organisasi kemasyarakatan dan tokoh-tokoh di Bali, dengan topik yang dibahas seperti upaya peningkatan tertib administrasi kependudukan, tertib lalu lintas, dan peran serta kelompok masyarakat dalam mendorong perilaku tertib di ruang publik.
Hadi Tjahjanto menilai upaya membangun karakter manusia ini penting, sebab secara global masyarakat sedang dihadapkan dengan berbagai dinamika ekonomi, sosial, budaya, dan politik termasuk Indonesia saat ini.
Dinamika yang terjadi menurutnya tidak luput dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga banyak yang harus diadaptasi.
“Ini adalah tantangan bagi kita untuk terus beradaptasi melalui percepatan dan transformasi pembangunan infrastruktur ekonomi, sosial, budaya serta pembangunan sumber daya manusia,” ujarnya.
Menko Polhukam menyampaikan Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), dimana Gerakan Indonesia Tertib ini merupakan program di dalamnya.
Gerakan ini kemudian menjadi implementasi dari prioritas nasional revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan maksud untuk mengubah perilaku masyarakat Indonesia agar menjadi lebih tertib dengan mematuhi peraturan.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengaku senang karena Pulau Dewata ditunjuk sebagai salah satu percontohan.
Pembangunan karakter manusia di Bali sebagai daerah pariwisata menurutnya penting, sebab pemahaman terkait ketertiban seperti dalam hal administrasi kependudukan dan lalu lintas akan berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan.
Meski secara umum Bali dinilai tertib, Sang Made tak dapat memungkiri ada peristiwa yang menggambarkan perilaku tidak tertib yang mengganggu kenyamanan masyarakat lokal dan wisatawan.
Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan rebug yang mengajak peserta menjadi pionir pembangunan karakter manusia, Pulau Dewata dapat menjadi lebih aman dan damai sehingga orang yang datang bisa menikmati keindahannya.
“Saya kira kalau ada ketertiban maka kegiatan sehari-hari dapat lebih berjalan efisien, perilaku berlalu lintas yang tertib mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, berkontribusi pada terciptanya lingkungan harmoni, aman, dan lebih nyaman,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024