Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan kebakaran di gudang logistik kantor BPBD setempat berhasil tertangani dalam waktu sekitar satu jam.
Made Rentin di Denpasar, Rabu, menyebut musibah tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 Wita, dimana percikan api pertama kali muncul di lantai dua gedung logistik dan dilihat oleh Sekretaris BPBD Bali.
“Dalam hitungan 5 menit saya hubungi Kepala Dinas Damkar Denpasar dan ia menurunkan tiga armada dan personelnya, kurang lebih dalam waktu 1 jam 20 menit atau pukul 13.20 Wita api padam secara tuntas,” kata Rentin.
Baca juga: Dinas Damkar Denpasar sosialisasi pencegahan kebakaran ke puluhan sekolah
Setelah satu jam api padam, tersisa satu armada lagi yang bekerja untuk pendinginan, dan selama kejadian berlangsung Rentin memastikan Pusdalops tetap berjalan normal dan tak terganggu.
Kepada media, ia menjelaskan ketika pertama kali api muncul pegawainya sudah berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (apar), namun kondisi asap yang sudah mengepul tidak memungkinkan tertangani.
“Di Kantor BPBD Bali, apar di tiap lantai sekurang-kurangnya ada dua, kalau ditanya berfungsi kah dengan baik, ya berfungsi,” ujarnya.
Rentin menilai peristiwa kebakaran yang justru terjadi di kantor penanggulangan bencana ini tidak dapat dihindari. Ia meyakini ini murni musibah dan enggan melibatkan kepolisian untuk menyelidiki.
Dugaan awal mereka, api dipicu oleh korsleting listrik di gedung yang bangunannya sudah tua, dibangun sejak 2013, selain itu beberapa benda yang memicu kobaran api adalah masker dan perlengkapan bantuan saat COVID-19.
Baca juga: Pj Gubernur Bali ingin polisi usut tuntas kasus kebakaran gudang LPG
“Tiap tanggal 26 ini harusnya jadwal untuk simulasi kebencanaan, tapi terjadi musibah kebakaran, tentu siapapun tidak bisa menolak, ini sebagai upaya mitigasi sekaligus pembelajaran bahwa pengecekan instalasi listrik itu penting dan memang kondisi gedung sudah dimakan usia mungkin butuh peremajaan,” ucapnya.
Ia mengatakan sejak tahun lalu sudah mewacanakan rehabilitasi pada gedung logistik, namun belum dapat terealisasikan, sehingga ia berharap kejadian ini bisa mempercepat alokasi anggaran Pemprov Bali untuk pembangunan kembali gudang logistik.
Adapun kerugian sementara BPBD Bali atas kebakaran di gudang logistik Jalan Panjaitan Denpasar sekitar Rp1 miliar untuk gedung dan Rp6,9 miliar untuk logistik yang terbakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Made Rentin di Denpasar, Rabu, menyebut musibah tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 Wita, dimana percikan api pertama kali muncul di lantai dua gedung logistik dan dilihat oleh Sekretaris BPBD Bali.
“Dalam hitungan 5 menit saya hubungi Kepala Dinas Damkar Denpasar dan ia menurunkan tiga armada dan personelnya, kurang lebih dalam waktu 1 jam 20 menit atau pukul 13.20 Wita api padam secara tuntas,” kata Rentin.
Baca juga: Dinas Damkar Denpasar sosialisasi pencegahan kebakaran ke puluhan sekolah
Setelah satu jam api padam, tersisa satu armada lagi yang bekerja untuk pendinginan, dan selama kejadian berlangsung Rentin memastikan Pusdalops tetap berjalan normal dan tak terganggu.
Kepada media, ia menjelaskan ketika pertama kali api muncul pegawainya sudah berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (apar), namun kondisi asap yang sudah mengepul tidak memungkinkan tertangani.
“Di Kantor BPBD Bali, apar di tiap lantai sekurang-kurangnya ada dua, kalau ditanya berfungsi kah dengan baik, ya berfungsi,” ujarnya.
Rentin menilai peristiwa kebakaran yang justru terjadi di kantor penanggulangan bencana ini tidak dapat dihindari. Ia meyakini ini murni musibah dan enggan melibatkan kepolisian untuk menyelidiki.
Dugaan awal mereka, api dipicu oleh korsleting listrik di gedung yang bangunannya sudah tua, dibangun sejak 2013, selain itu beberapa benda yang memicu kobaran api adalah masker dan perlengkapan bantuan saat COVID-19.
Baca juga: Pj Gubernur Bali ingin polisi usut tuntas kasus kebakaran gudang LPG
“Tiap tanggal 26 ini harusnya jadwal untuk simulasi kebencanaan, tapi terjadi musibah kebakaran, tentu siapapun tidak bisa menolak, ini sebagai upaya mitigasi sekaligus pembelajaran bahwa pengecekan instalasi listrik itu penting dan memang kondisi gedung sudah dimakan usia mungkin butuh peremajaan,” ucapnya.
Ia mengatakan sejak tahun lalu sudah mewacanakan rehabilitasi pada gedung logistik, namun belum dapat terealisasikan, sehingga ia berharap kejadian ini bisa mempercepat alokasi anggaran Pemprov Bali untuk pembangunan kembali gudang logistik.
Adapun kerugian sementara BPBD Bali atas kebakaran di gudang logistik Jalan Panjaitan Denpasar sekitar Rp1 miliar untuk gedung dan Rp6,9 miliar untuk logistik yang terbakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024