Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebutkan proses lelang investasi untuk proyek angkutan massal berbasis kereta lintas rel terpadu (LRT) di Pulau Dewata berlangsung hingga bulan Juni 2024.

Ia menyampaikan sebelumnya telah dilakukan permulaan penyampaian minat investor melalui penyerahan dokumen di Kantor Gubernur Bali pada Rabu (29/5), dimana pembukaan lelang tersebut ternyata bukan hanya untuk proyek penunjang kereta namun juga proyek transportasi utamanya.

“Menurut informasi kalau tidak salah ya pendaftaran investor sampai 6 Juni 2024, tidak hanya proyek penunjang, semuanya itu, kan associated facilities artinya semua fasilitas terkait,” kata Dewa Made Indra di Denpasar, Jumat.

Dewa Indra menjelaskan hingga saat ini baru terdapat satu investor yang menyatakan minat terhadap proyek pembangunan transportasi LRT yaitu PT Bumi Indah Perkasa.

Baca juga: Dishub Bali sebut pembangunan LRT dimulai September 2024

Meski demikian, Pemprov Bali melalui PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) yang ditugaskan pemerintah daerah menangani masih menunggu peserta lelang investasi lainnya.

Selain lelang untuk pembangunan kereta, pemerintah juga merancang infrastruktur penunjangnya, sehingga selain transportasi ada pula infrastruktur pariwisata di areal LRT nanti.

“Ya tidak hanya keretanya, tapi yang melakukan lelang PT SBDJ ya, bukan kami supaya diketahui oleh umum oleh para investor sehingga bisa mendaftar,” ujar Sekda Dewa Indra.

Proyek angkutan massal berbasis kereta ini sendiri rencananya dibangun untuk mengurai kepadatan di jalur keluar Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada tahap pertama LRT dirancang menghubungkan bandara ke Central Parking Kuta.

Baca juga: Pemerintah rencana operasikan kereta bawah tanah di Bali


 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024