Denpasar (Antara Bali) - Pejabat Pamprov Bali bersama sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi bersih-bersih sungai di Tukad Mati, Denpasar, Jumat, untuk menyambut pelaksanaan konferensi Program Lingkungan PBB atau UNEP.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika memimpin gerakan bersih-bersih sungai sepanjang 12 KM itu dengan melibatkan sekitar 1.000 orang.

Pada kesempatan yang diikuti PNS Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar, aktivis LSM, pelaku usaha, dan masyarakat itu, Gubernur turun ke sempadan sungai berlumpur dan memunguti sampah, khususnya plastik.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali AA Gede Alit Sastrawan mengatakan, gerakan ini dilaksanakan menyongsong pelaksanaan Konferensi UNEP yang bakal digelar di Nusa Dua, 21-26 Februari, serta Hari Peduli Sampah Plastik pada 21 Februari.

Gubernur menilai gerakan bersih-bersih sampah plastik ini sangat tepat mengingat keberadaan sungai di Bali sudah kritis dari segi kualitas dan kuantitas. Gerakan ini diharapkan menjadi titik awal pengurangan sampah plastik.

Menurut dia, gerakan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan berimbas bagi pelaku usaha (swalayan, industri, pariwisata dan lainnya) sehingga program "Bali Hijau" lebih cepat tercapai.

Ia mengajak masyarakat Bali untuk mengurangi penggunaan plastik. Karena, menurut Gubernur, sampah plastik sangat tidak ramah lingkungan. Selain sulit terurai di dalam tanah, sampah plastik juga memicu pencemaran lingkungan dan kerusakan struktur tanah.

"Setiap harinya Bali memproduksi 4.695 m3 sampah, dengan komposisi 70 persen sampah organik dan sisanya 30 persen sampah anorganik. Dari 30 persen sampah anorganik tersebut, 11 persen di antaranya merupakan sampah plastik," katanya.

Menurut dia, permasalahan sampah plastik tidak terlepas dari perilaku masyarakat sehari-hari yang masih banyak memanfaatkan kantong plastik. Tanpa didukung kesadaran masyarakat dan dunia usaha, upaya pemerintah dalam penanganan sampah tidak akan membuahkan hasil maksimal.

Dalam rangka penanganan sampah pada sumbernya, mulai 2002 Pemprov Bali telah mengembangkan Desa Sadar Lingkungan di masing-masing Kabupaten/Kota. Sampai saat ini telah dibina sebanyak 81 desa.

"Tujuan program ini mengajak masyarakat melakukan pola hidup bersih melalui minimalisasi penggunaan sampah plastik dan juga memilah sampah organik dan anorganik," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010