Dinas Sosial Kota Denpasar, Bali, bersinergi dengan dua lembaga kesejahteraan sosial untuk memberikan bantuan bedah rumah atau rumah layak huni lengkap dengan perlengkapan rumah tangga dalam upaya mendukung optimalisasi penanganan kemiskinan ekstrem.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Selasa, mengatakan program bedah rumah ini merupakan implementasi dari spirit vasudaiva kutumbakam yang bermakna bagi semua sebagai bersaudara.
"Program ini dikerjakan secara bergotong royong antara Pemkot Denpasar yang kali ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial setempat berserta pihak donatur yang digandeng sehingga bantuan bedah rumah yang diserahkan benar-benar sudah layak huni," ucapnya.
Bantuan bedah rumah tersebut diserahkan kepada keluarga Ni Nyoman Suastini, di Kelurahan Pemecutan, Denpasar. Dinas Sosial Kota Denpasar bersinergi dengan Yayasan Mercy Indonesia dan Yayasan Relawan Kemanusiaan Berbagi Kasih sehingga bantuan yang diserahkan tidak hanya berupa bangunan, melainkan lengkap dengan perlengkapan rumah tangga.
Baca juga: Bupati Buleleng berikan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni
"Kami turut berbahagia dan terima kasih kepada Yayasan Mercy Indonesia dan Yayasan Relawan Kemanusiaan Berbagi Kasih yang sudah ikut serta membantu warga kami dan kali ini bersama-sama kita serahkan bantuan perbaikan rumah layak huni," ujar Arya Wibawa.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar IGA Laxmy Saraswaty mengatakan bantuan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menangani pelayanan kesejahteraan sosial dan masyarakat miskin lainnya di kota itu.
Bantuan yang diberikan Yayasan Mercy Indonesia berupa dana untuk perbaikan rumah tidak layak huni atas nama Ni Nyoman Suastini dengan total bantuan sebesar Rp30 juta, yang dipergunakan untuk memperbaiki rumah tidak layak huni menjadi rumah yang layak huni dengan tambahan lemari kayu, dipan dan dua kasur beserta bantal.
Sedangkan bantuan dari Yayasan Relawan Kemanusiaan Berbagi Kasih berupa satu buah kasur, seprei, bantal dan bantal guling, sehingga total bantuan menjadi sebesar Rp36,95 juta.
Baca juga: Pj Bupati Buleleng serahkan hasil bedah RTLH tekan kemiskinan ekstrem
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Selasa, mengatakan program bedah rumah ini merupakan implementasi dari spirit vasudaiva kutumbakam yang bermakna bagi semua sebagai bersaudara.
"Program ini dikerjakan secara bergotong royong antara Pemkot Denpasar yang kali ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial setempat berserta pihak donatur yang digandeng sehingga bantuan bedah rumah yang diserahkan benar-benar sudah layak huni," ucapnya.
Bantuan bedah rumah tersebut diserahkan kepada keluarga Ni Nyoman Suastini, di Kelurahan Pemecutan, Denpasar. Dinas Sosial Kota Denpasar bersinergi dengan Yayasan Mercy Indonesia dan Yayasan Relawan Kemanusiaan Berbagi Kasih sehingga bantuan yang diserahkan tidak hanya berupa bangunan, melainkan lengkap dengan perlengkapan rumah tangga.
Baca juga: Bupati Buleleng berikan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni
"Kami turut berbahagia dan terima kasih kepada Yayasan Mercy Indonesia dan Yayasan Relawan Kemanusiaan Berbagi Kasih yang sudah ikut serta membantu warga kami dan kali ini bersama-sama kita serahkan bantuan perbaikan rumah layak huni," ujar Arya Wibawa.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar IGA Laxmy Saraswaty mengatakan bantuan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menangani pelayanan kesejahteraan sosial dan masyarakat miskin lainnya di kota itu.
Bantuan yang diberikan Yayasan Mercy Indonesia berupa dana untuk perbaikan rumah tidak layak huni atas nama Ni Nyoman Suastini dengan total bantuan sebesar Rp30 juta, yang dipergunakan untuk memperbaiki rumah tidak layak huni menjadi rumah yang layak huni dengan tambahan lemari kayu, dipan dan dua kasur beserta bantal.
Sedangkan bantuan dari Yayasan Relawan Kemanusiaan Berbagi Kasih berupa satu buah kasur, seprei, bantal dan bantal guling, sehingga total bantuan menjadi sebesar Rp36,95 juta.
Baca juga: Pj Bupati Buleleng serahkan hasil bedah RTLH tekan kemiskinan ekstrem
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023