Yogyakarta (Antara Bali) - Bakso yang dijual di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, dinyatakan tidak mengandung daging babi dan formalin, dibuktikan dengan pemberian stiker di setiap gerobak pedagang yang ada di sepanjang jalan tersebut.

"Pemberian stiker untuk menyatakan bahwa bakso yang dijual tidak mengandung daging babi dan formalin ditujukan agar masyarakat tidak khawatir saat mengonsumsi bakso. Apalagi, bakso sangat rentan dengan isu-isu penggunaan daging di luar daging sapi," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Heru Pria Warjaka di sela-sela penempelan stiker di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, stiker akan diberikan kepada pedagang bakso yang benar-benar telah lolos uji laboratorium. Stiker tersebut akan berlaku selama tiga bulan sehingga sesudahnya perlu diperbarui lagi.

Heru mengatakan, pemberian label bebas daging babi dan formalin tersebut perlu dilakukan karena dari pantauan perdagangan daging sapi di pasar tradisional, sekitar 70 persen terserap untuk pedagang bakso.

Di Kota Yogyakarta ada sekitar 300 pedagang bakso yang berjualan menetap di satu tempat khusus, namun ada juga pedagang yang berjualan secara berkeliling. "Jumlahnya bisa lebih banyak lagi," katanya. (*/DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013