Jambi (Antara Bali) - Sedikitnya 17 kerbau milik masyarakat Desa Teluk Leban, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi, mati mendadak, diduga terserang penyakit ngorok (septichaemia epizooticae/SE).
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari Ismail Elli ketika dikonfirmasi, Senin, mengatakan, hewan yang mati mati mendadak itu memiliki tanda-tanda terserang penyakit ngorok atau SE.
Gejala ternak yang mati itu pun serupa dengan kasus demam tinggi, batuk, dari mulut hewan mengeluarkan banyak air liur serta mengeluarkan suara ngorok cukup keras.
"Kami sudah menerima laporan terkait dengan adanya ternak (kerbau) yang mati mendadak, total ternak yang mati ada 17 ekor dalam kurun waktu yang begitu singkat," katanya.
Ia mengungkapkan, setelah mendapat laporan dari masyarakat desa setempat terkait dengan adanya kerbau yang mati, pihaknya langsung menghubungi pihak Dinas Peternakan Provinsi Jambi.
"Untuk menangani kasus ini, kami sedang melakukan pendataan yang akurat terkait dengan kerbau masyarakat yang mati mendadak itu dan sudah kita laporkan ke Dinas Peternakan Provinsi Jambi," kata Ismail. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari Ismail Elli ketika dikonfirmasi, Senin, mengatakan, hewan yang mati mati mendadak itu memiliki tanda-tanda terserang penyakit ngorok atau SE.
Gejala ternak yang mati itu pun serupa dengan kasus demam tinggi, batuk, dari mulut hewan mengeluarkan banyak air liur serta mengeluarkan suara ngorok cukup keras.
"Kami sudah menerima laporan terkait dengan adanya ternak (kerbau) yang mati mendadak, total ternak yang mati ada 17 ekor dalam kurun waktu yang begitu singkat," katanya.
Ia mengungkapkan, setelah mendapat laporan dari masyarakat desa setempat terkait dengan adanya kerbau yang mati, pihaknya langsung menghubungi pihak Dinas Peternakan Provinsi Jambi.
"Untuk menangani kasus ini, kami sedang melakukan pendataan yang akurat terkait dengan kerbau masyarakat yang mati mendadak itu dan sudah kita laporkan ke Dinas Peternakan Provinsi Jambi," kata Ismail. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013