Gianyar (Antara Bali) - Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) berharap aparat kepolisian segera melakukan kremasi lima mayat bayi tanpa identitas yang sudah lama tersimpan di RSUD Sanjiwani, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Sudah seminggu kami melaporkan hal itu kepada polisi. Mereka berjanji akan menghubungi kami, tapi sampai sekarang kami tidak dihubungi," kata Ketua LBH APIK Kabupaten Gianyar, Ni Nengah Budawati, Minggu.

Ia juga menunggu jawaban dari pihak Kepolisian Resor Gianyar, apakah kelima mayat bayi itu masih dibutuhkan untuk proses penyelidikan.

"Kalau memang tidak ada kebutuhan penyelidikan, semestinya mayat-mayat bayi itu harus segera dikremasi," katanya.

Pihaknya sudah mendapat kemudahan dari Krematorium Cekomaria. "Bahkan pihak pengelola krematorium itu bersedia memberikan keringanan biaya," kata Budawati.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gianyar AKP I Nengah Sudiarta mengaku masih melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial setempat terkait rencana kremasi lima mayat bayi tersebut.

Menurut dia, satu dari lima mayat bayi itu masih dalam penyeledikan karena sampai sekarang pihaknya belum bisa menentukan tersangkanya. (MDE/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013