Yogyakarta (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta merespons positif keluhan para pelaku pariwisata khususnya yang menyangkut bus pariwisata yang tidak bisa masuk kawasan Malioboro saat liburan.
"Upaya ke depan perlu ada komunikasi yang lebih baik dengan aparat maupun komunitas Malioboro yang selama ini juga memiliki banyak kepentingan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Tazbir Abdulah di kantornya Jalan Malioboro 56, Yogyakarta,Jumat.
Berkaitan dengan Rapat Koordinasi antarpelaku pariwisata khususnya yang berkaitan dengan penganturan lalu lintas saat liburan di Yogyakarta, Kamis (17/1), ia mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Dinas Pariwisata DIY tersebut antara lain dihadiri para pengelola perhotelan, biro perjalanan, Polda DIY, Polres Kota, Dinas Perhubungan Kota dan Komunitas Malioboro.
"Mestinya soal macet dan kesulitan akses masuk bagi bus pariwisata tidak boleh terjadi karena semua juga untuk citra Yogyakarta yang lebih baik," kata Tazbir.
Menurut dia, kalau soal macet dan kesulitan akses masuk ke Malioboro bagi bus pariwisata perlu ada komunikasi yang lebih baik lagi khususnya dengan pelaku dan komunitas Malioboro.
Soal pembenahan arus lalu lintas, Tazbir menambahkan pihak Polda DIY sudah memiliki Regional Traffic Management Center (RTMC) . Alat ini berfungsi untuk mengatur kondisi lalu lintas di Yogyakarta sekaligus memberi solusi agar arus lalu lintas bisa lancar. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Upaya ke depan perlu ada komunikasi yang lebih baik dengan aparat maupun komunitas Malioboro yang selama ini juga memiliki banyak kepentingan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Tazbir Abdulah di kantornya Jalan Malioboro 56, Yogyakarta,Jumat.
Berkaitan dengan Rapat Koordinasi antarpelaku pariwisata khususnya yang berkaitan dengan penganturan lalu lintas saat liburan di Yogyakarta, Kamis (17/1), ia mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Dinas Pariwisata DIY tersebut antara lain dihadiri para pengelola perhotelan, biro perjalanan, Polda DIY, Polres Kota, Dinas Perhubungan Kota dan Komunitas Malioboro.
"Mestinya soal macet dan kesulitan akses masuk bagi bus pariwisata tidak boleh terjadi karena semua juga untuk citra Yogyakarta yang lebih baik," kata Tazbir.
Menurut dia, kalau soal macet dan kesulitan akses masuk ke Malioboro bagi bus pariwisata perlu ada komunikasi yang lebih baik lagi khususnya dengan pelaku dan komunitas Malioboro.
Soal pembenahan arus lalu lintas, Tazbir menambahkan pihak Polda DIY sudah memiliki Regional Traffic Management Center (RTMC) . Alat ini berfungsi untuk mengatur kondisi lalu lintas di Yogyakarta sekaligus memberi solusi agar arus lalu lintas bisa lancar. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013