Presiden Joko Widodo berbicara tentang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di hadapan para civitas Universitas Georgetown, di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (13/11) waktu setempat.

Usai memberikan pidato kebijakan di universitas tersebut, Presiden mendapatkan pertanyaan dari civitas Universitas Georgetown mengenai rencana ambisius RI dalam pembangunan IKN untuk mengatasi keberlanjutan, kelayakan huni dan pembangunan ekonomi.

“Nusantara, new capital city ini adalah konsepnya adalah smart forest city, kota modern yang ramah lingkungan,” jelas Jokowi sebagaimana tayangan video yang diunggah di laman YouTube Sekretariat Presiden, Selasa malam.

Presiden Jokowi mengatakan 70 persen lahan IKN adalah kawasan hijau, berupa hutan yang sekarang ini monokultur, yang kemudian akan diperbaiki menjadi sebuah hutan yang heterogen yang akan mendekati hutan hujan tropis.

Baca juga: Presiden Jokowi minta Joe Biden hentikan perang di Gaza

“Dan 80 persen akan menggunakan transportasi publik kendaraan listrik dan penghuninya 100 persen harus menggunakan kendaraan listrik, sehingga nanti menjadi kota yang betul-betul hijau, yang layak untuk dihuni bersama-sama,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Jokowi, yang pertama dibangun di IKN adalah pusat pembibitan atau pusat botani, yang setiap tahunnya menghasilkan bibit kurang lebih 15-16 juta bibit, yang akan ditanam, baik di IKN maupun di Pulau Kalimantan.

“Sehingga kawasan itu menjadi kawasan yang sangat hijau dan juga pembangkit listriknya adalah energi hijau, baik dari solar panel maupun dari hydropower, dan kita harapkan ini akan mulai bisa kita huni nanti di Agustus 2024,” ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak AS berkontribusi redakan agresi Israel di Gaza
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023