Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan memasuki musim hujan mereka mulai mewaspadai bencana tanah longsor dan banjir bandang terutama di kawasan wisata arung jeram yang terkenal di wilayah Bali bagian timur itu.

“Belajar dari kejadian tahun-tahun sebelumnya saat hujan lebih banyak kejadian tanah longsor dan banjir bandang, longsor paling rawan di wilayah Desa Muncan sampai dengan Desa Rendang, sepanjang jalan jalur menuju tempat rafting (arung jeram),” kata dia saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin.

Untuk antisipasinya, sesuai arahan Bupati Karangasem I Gede Dana, BPBD Karangasem akan menyiapkan sumber daya manusia dan sarana prasarana agar ketika terjadi bencana mereka sudah siap.

Selain itu, mereka sudah menyampaikan penegasan melalui surat imbauan yang disalurkan melalui Dinas Pariwisata Karangasem, sehingga pelaku pariwisata seperti pemilik wisata arung jeram dan pemandu memahami kondisi ini.

“Belajar dari pengalaman harusnya sudah memahami, tetapi pemerintah melalui instansi masing-masing tetap wajib selalu mengingatkan lewat surat imbauan,” ujarnya.

Arimbawa menyebut tak hanya wilayah dua desa tadi, ancaman tanah longsor juga banyak terjadi di Dusun Sega Desa Bunutan, Dusun Temus Desa Besakih, dan Dusun Batu Gede Desa Duda Timur.

Baca juga: Pemandu wisata arung jeram diminta wujudkan wisata air berkualitas

Sementara untuk banjir bandang umumnya terjadi di jalan-jalan utama Kecamatan Kubu dan Seraya.

Sebelumnya saat musim kemarau, Kabupaten Karangasem terutama sekitar Gunung Agung ditimpa bencana kebakaran hutan dan lahan, dan ketika memasuki musim hujan mereka tetap melakukan antisipasi namun dengan potensi kejadian berbeda.

Gunung Agung juga merupakan salah satu objek wisata yaitu wisata pendakian, sehingga BPBD Karangasem turut mewaspadai bencana di objek ini.

“Jangan berlama-lama tinggal di puncak kawah Gunung Agung karena adanya ancaman gas beracun, adanya longsoran-longsoran, dan jalan licin karena banyaknya kerikil-kerikil yang hanyut sepanjang perjalanan pendakian,” kata dia.

Baca juga: Wisata Arung Jeram Telaga Waja Penuh Tantangan

Arimbawa menyebut selain instansi penanggulangan bencana, OPD lain juga diminta oleh bupati agar bergotong royong mengantisipasi bencana di musim hujan, seperti dinas PUPR yang diminta menormalisasi drainase-drainase dan sungai, serta berkoordinasi dengan Dinas PUPR Bali dan Kementerian PUPR untuk melaksanakan kegiatan yang sama.

Selanjutnya Dinas Lingkungan Hidup Karangasem melaksanakan pemangkasan pohon di wilayah perkotaan dan yang dinilai lapuk, serta berkoordinasi dengan PLN Wilayah Karangasem agar melakukan pemangkasan pohon yang dianggap membahayakan jaringan listrik utama.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023