Sarilamak (Antara Bali) - Program transmigrasi bagi penempatan 100 kepala keluarga korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta dan korban gempa Sumatera Barat tahun 2009 ke Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, gagal dilaksanakan.
Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Limapuluh Kota, Saiful, Kamis mengakui hal tersebut dan menambahkan sarana prasarana pendukung di daerah yang digunakan untuk transmigrasi belum selesai dikerjakan.
Hingga akhir tahun 2012, pengerjaan sarana prasarana tersebut baru mencapai sekitar 13 persen. "Rencana awal, 100 KK peserta program transmigrasi tersebut bisa menempati lokasi yang telah disediakan untuk mereka pada akhir Desember 2012, tetapi karena pengerjaan sarana prasarana belum maksimal, rencana awal itu gagal," kata dia.
Saiful mengatakan, peserta program transmigrasi itu kemungkinan baru akan bisa pindah ke Galugua pada November 2013. (*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Limapuluh Kota, Saiful, Kamis mengakui hal tersebut dan menambahkan sarana prasarana pendukung di daerah yang digunakan untuk transmigrasi belum selesai dikerjakan.
Hingga akhir tahun 2012, pengerjaan sarana prasarana tersebut baru mencapai sekitar 13 persen. "Rencana awal, 100 KK peserta program transmigrasi tersebut bisa menempati lokasi yang telah disediakan untuk mereka pada akhir Desember 2012, tetapi karena pengerjaan sarana prasarana belum maksimal, rencana awal itu gagal," kata dia.
Saiful mengatakan, peserta program transmigrasi itu kemungkinan baru akan bisa pindah ke Galugua pada November 2013. (*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013