Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Bali menyuplai air bersih ke beberapa desa yang terdampak kekeringan panjang di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut menggunakan mobil tangki air.
"Hal ini sebagai upaya mengantisipasi kekeringan di wilayah Kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, Seririt, Sukasada, dan Tejakula yang artinya dampak kekeringan terjadi menyeluruh di wilayah Kabupaten Buleleng," kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi di Buleleng, Senin.
Berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan Balai Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Kabupaten Buleleng masuk dalam zona merah atau status awas kekeringan.
Menurutnya, hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng menjadi wilayah terdampak kekeringan yang diperkirakan puncaknya ada pada Agustus dan September.
Sebanyak lima desa yang melapor kekurangan air bersih. Terakhir, yakni Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, yang meminta bantuan air bersih karena bak pengisian air bersih di desa itu mengering dampak dari minimnya curah hujan.
“Memang ada permintaan air bersih dari beberapa desa, seperti di Kaliasem dan Selat, tapi intensitasnya belum terlalu tinggi dan kebutuhannya masih bisa kita penuhi. Seperti di Kaliasem misalnya, kebutuhannya satu banjar dengan kapasitas bak penampungan 10.000 liter. Kita bantu dua hari sekali pengisiannya” katanya.
Dia mengatakan, sebagai salah satu langkah antisipasi, BPBD telah menyiapkan satu unit mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter untuk menyuplai air ke bak penampungan di setiap desa setiap dua hari sekali tergantung kebutuhan.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi lain seperti PDAM, TNI, Polri, dan BPBD Provinsi Bali, apabila permintaan air bersih meningkat.
“Mobil tangki di BPBD ada satu tangki, PDAM ada dua tangki, Kodim dan Polri, BPBD Provinsi juga ada. Kami siap bantu distribusi air bersih, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Mengingat saat ini curah hujan dalam beberapa hari terakhir sangat minim dan menyebabkan kekeringan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada. Sebab, kekeringan ini menyebabkan debit air bersih menurun.
BPBD juga meminta agar masyarakat menghemat penggunaan air bersih dan menggunakannya seefisien mungkin.
"Masyarakat harus bijaksana menggunakan air seefisen mungkin. Untuk masyarakat dekat daerah perhutanan agar waspada juga dan berhati-hati akan dampak kebakaran. Semoga sebelum akhir November curah hujan bisa tinggi dan persediaan air bersih bisa terpenuhi serta kekeringan bisa diatasi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Buleleng suplai air bersih untuk desa terdampak kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Hal ini sebagai upaya mengantisipasi kekeringan di wilayah Kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, Seririt, Sukasada, dan Tejakula yang artinya dampak kekeringan terjadi menyeluruh di wilayah Kabupaten Buleleng," kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi di Buleleng, Senin.
Berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan Balai Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Kabupaten Buleleng masuk dalam zona merah atau status awas kekeringan.
Menurutnya, hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng menjadi wilayah terdampak kekeringan yang diperkirakan puncaknya ada pada Agustus dan September.
Sebanyak lima desa yang melapor kekurangan air bersih. Terakhir, yakni Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, yang meminta bantuan air bersih karena bak pengisian air bersih di desa itu mengering dampak dari minimnya curah hujan.
“Memang ada permintaan air bersih dari beberapa desa, seperti di Kaliasem dan Selat, tapi intensitasnya belum terlalu tinggi dan kebutuhannya masih bisa kita penuhi. Seperti di Kaliasem misalnya, kebutuhannya satu banjar dengan kapasitas bak penampungan 10.000 liter. Kita bantu dua hari sekali pengisiannya” katanya.
Dia mengatakan, sebagai salah satu langkah antisipasi, BPBD telah menyiapkan satu unit mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter untuk menyuplai air ke bak penampungan di setiap desa setiap dua hari sekali tergantung kebutuhan.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi lain seperti PDAM, TNI, Polri, dan BPBD Provinsi Bali, apabila permintaan air bersih meningkat.
“Mobil tangki di BPBD ada satu tangki, PDAM ada dua tangki, Kodim dan Polri, BPBD Provinsi juga ada. Kami siap bantu distribusi air bersih, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Mengingat saat ini curah hujan dalam beberapa hari terakhir sangat minim dan menyebabkan kekeringan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada. Sebab, kekeringan ini menyebabkan debit air bersih menurun.
BPBD juga meminta agar masyarakat menghemat penggunaan air bersih dan menggunakannya seefisien mungkin.
"Masyarakat harus bijaksana menggunakan air seefisen mungkin. Untuk masyarakat dekat daerah perhutanan agar waspada juga dan berhati-hati akan dampak kebakaran. Semoga sebelum akhir November curah hujan bisa tinggi dan persediaan air bersih bisa terpenuhi serta kekeringan bisa diatasi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Buleleng suplai air bersih untuk desa terdampak kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023