Denpasar (Antara Bali) - Produksi kopi di Bali belum mampu memenuhi permintaan pasar ekspor yang setiap tahunnya mencapai 2.000 ton.

"Sampai saat ini para petani kopi di wilayah ini hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar ekspor sebesar 50 persennya saja," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Dewa Made Buana Duwuran, di Denpasar, Kamis.

Jadi dalam setahun para petani hanya mampu memenuhi sebesar 1.000 ton kopi per tahun. Kondisi itu terjadi karena terbatasnya alat pengolahan dan sumber daya manusia.

Padahal dalam satu tahun rata-rata produksi kopi secara keseluruhan dalam setahun di Pulau Dewata adalah 3.500 ton. "Oleh karena itu kami akan terus meningkatkan produksi olahan tersebut tidak hanya volumenya saja," ujarnya.
    
Dia mengatakan, salah satu caranya adalah menambahkan mesin pengolahan dan menambah serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

Kopi yang diproduksi di Pulau Dewata saat ini diarahkan ke organik dengan jenis arabika dan robusta yang tersebut di wilayah Kabupaten Tabanan, Buleleng dan Karangasem.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013