Penjabat Bupati Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana menekankan kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng (Perumda THB) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan upaya-upaya dalam bisnis agar lebih efektif dan efisien dalam menjalankan usaha.

"Sesuai dengan teori bisnis dalam perusahaan yang selama ini ada bahwa saya rekomendasi dilakukan kegiatan-kegiatan yang efektif dan efisien. Hal tersebut lebih baik dilakukan daripada membebani pelanggan," kata Ketut Lihadnyana selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumdam THB saat memberikan arahan dalam Rapat Pemilik Modal Tahunan untuk tahun buku 2022 di Ruang Pintar Perumda THB, Jumat.

Ia juga mengingatkan mengenai efektivitas penagihan yang dilakukan oleh Perumda THB pada 2022 lalu dimana efektivitas penagihan berada pada angka 89,59 persen.

Data tersebut tercatat turun dari data pada 2021 yang sebesar 90,24 persen. "Capaian ini harus dicari penyebabnya. Direksi harus melaporkan secara rutin sehingga jalan keluar bisa diambil dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya,” ujar Lihadnyana.

Menanggapi arahan dari KPM mengenai peningkatan efektivitas penagihan, Direktur Utama (Dirut) Perumda THB, I Made Lestariana menyebutkan akan melakukan upaya-upaya sesuai dengan norma, prosedur dan kriteria yang ada.

Selama ini, upaya yang berkaitan dengan efektivitas penagihan adalah adanya sanksi yang diberlakukan bagi pelanggan atas keterlambatan pembayaran. Sanksi yang diberikan selama pandemi COVID-19 masih longgar.

Kelonggaran saat pandemi diberikan mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang tidak baik. Kelonggaran tersebut terbawa hingga 2022 dimana masih memberikan kelonggaran yang panjang hingga maksimum enam bulan.

“Mudah-mudahan dengan kondisi ekonomi yang semakin pulih dan darurat COVID-19 telah dicabut. Pada 2023 ini upaya-upaya peningkatan efektivitas penagihan sudah dan akan terus dilakukan,” sebut dia.

Terkait dengan efisiensi operasional perusahaan, dirinya menambahkan yang bisa dilakukan adalah efisiensi dari segi biaya listrik. Efisiensi biaya listrik dilakukan dengan pemasangan inverter di pompa-pompa yang dimiliki.

Kemudian, efisiensi dalam biaya operasional yang terkait dengan hal-hal yang telah diganti oleh teknologi seperti pengadaan alat tulis kantor (ATK). “Tentunya dengan pemanfaatan teknologi kita bisa banyak melakukan efisiensi termasuk biaya-biaya administrasi lainnya,” imbuh Lestariana.

Pewarta: IMBA Purnomo/Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023