Solo (Antara Bali) - Sosiolog Universitas Sebelas Maret Surakarta Argyo Demartoto mengatakan karakteristik masyarakat perkotaan yang sarat akan individualitas berpotensi memunculkan celah bagi aksi terorisme.
"Karakteristik masyarakat perkotaan yang berpotensi menumbuhkan penyakit sosial, seperti ketidakpedulian dan egoisme pada akhirnya memberi celah teroris melakukan aksinya," kata Argyo dalam Seminar Pengaruh Terorisme Bagi Ketahanan Masyarakat Kota Dalam Kajian Sosiologi di Solo, Kamis.
Menurut dia, selain dampak buruk, terorisme yang terjadi juga memberikan dampak positif.
Dampak negatif terorisme, lanjut dia, antara lain merusak aspek fisik, mental, dan sosial.
"Termasuk sektor pariwisata dan ekonomi," kata Ketua Program Studi Magister Sosiologi Pascasarjana UNS ini.
Adapun dampak positif yang terjadi, jelas dia, munculnya refleksivitas berupa upaya untuk mengatasi risiko yang terjadi, baik mencegah ataupun meminimalisasi dampak yang terjadi.
Ia mencontohkan upaya pencegahan yang dilakukan di antaranya pemasangan detektor logam di berbagai tempat dan fasilitas publik, serta pemasangan kamera pengawas.
Ia menilai terdapat keterkaitan antara terorisme dan kota yang terlihat dari kecenderungan wilayah perkotaan yang menjadi sasaran dan basis jaringan teroris. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Karakteristik masyarakat perkotaan yang berpotensi menumbuhkan penyakit sosial, seperti ketidakpedulian dan egoisme pada akhirnya memberi celah teroris melakukan aksinya," kata Argyo dalam Seminar Pengaruh Terorisme Bagi Ketahanan Masyarakat Kota Dalam Kajian Sosiologi di Solo, Kamis.
Menurut dia, selain dampak buruk, terorisme yang terjadi juga memberikan dampak positif.
Dampak negatif terorisme, lanjut dia, antara lain merusak aspek fisik, mental, dan sosial.
"Termasuk sektor pariwisata dan ekonomi," kata Ketua Program Studi Magister Sosiologi Pascasarjana UNS ini.
Adapun dampak positif yang terjadi, jelas dia, munculnya refleksivitas berupa upaya untuk mengatasi risiko yang terjadi, baik mencegah ataupun meminimalisasi dampak yang terjadi.
Ia mencontohkan upaya pencegahan yang dilakukan di antaranya pemasangan detektor logam di berbagai tempat dan fasilitas publik, serta pemasangan kamera pengawas.
Ia menilai terdapat keterkaitan antara terorisme dan kota yang terlihat dari kecenderungan wilayah perkotaan yang menjadi sasaran dan basis jaringan teroris. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012