Serang (Antara Bali) - Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten menghadirkan sejumlah akademisi dan ahli sejarah dalam seminar Sejarah Banten, guna menggali nilai-nilai sejarah sebagai fundamen pembangunan daerah ini, termasuk dalam pengembangan pariwisata.

Seminar yang digelar di Kota Serang, Senin, di antaranya menghadirkan Azyumardi Azra, Titik Pudjiastuti, Heriyanti Ongkhodarma, Tri Wahyunging M Irsyam, dan Nina Herlina Lubis, serta sejumlah pembicara lainnya dari Universitas Indonesia.

"Tujuan seminar ini untuk memperkaya khazanah sejarah sebagai referensi dalam menggali nilai-nilai sejarah Banten sebagai fundamen pembangunan ke depan," kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Banten Ajak Moeslim.

Menurut dia, seminar yang digelar selama dua hari tersebut menghadirkan delapan pembicara dan diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai unsur terkait di Provinsi Banten serta perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi lain.

Ia mengatakan, secara spesifik tujuan kegiatan seminar tersebut diantaranya untuk merefleksikan masuknya Islam dengan perkembangannya di masa kini, merekonstruksi teks sejarah Banten, mengetahui sejarah perkebunan di daerah ini, mengetahui kerusuhan massal di Banten tahun 1888, rekonstruksi nilai sejarah sebagai pondasi pembangunan.

"Kita juga ingin mengetahui sejarah pembangunan jalan Pos Anyer-Panarukan serta sejarah kerajaan Salakanagara dan ragam ornamen pada tembikar di Keraton Banten," kata Ajak Moeslim. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012