Ratusan tenaga kebersihan di Kabupaten Karangasem, Bali, mendapatkan bantuan sosial (bansos) berupa sembako dari pemerintah kabupaten setempat berkat perannya yang besar dalam penanganan sampah.

Bupati Karangasem I Gede Dana di Karangasem, Jumat, menyerahkan langsung 573 paket sembako dari dana APBD Karangasem yang berisi beras, minyak goreng, gula, dan kopi.

"Selama ini Pemkab Karangasem memberi perhatian penuh terhadap para tenaga kebersihan yang terkenal dengan nama Pasukan Kuning, karena perannya sangat penting dalam menjaga kebersihan, keasrian, dan kesehatan lingkungan. Bahkan, para tenaga kebersihan ini garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan busuknya aroma sampah," kata dia.

Gede Dana mengatakan bahwa belakangan ini terjadi peningkatan volume sampah yang berpotensi mengakibatkan kelebihan muatan di TPA Butus, sehingga pihaknya sedang mencari solusi penanganannya.

Baca juga: Pemkab Karangasem terima penghargaan dari Menko PMK berkat capaian UHC

Selain itu, menurut dia, kesadaran masyarakat mengenai sampah harus terus dibangun, agar pengolahan sampah dapat dilakukan berbasis sumber, meskipun pemerintah daerah sudah memiliki tenaga kebersihan.

"Artinya, sampah yang dihasilkan sendiri oleh masyarakat harus diolah dan ditangani sendiri oleh masyarakat bersangkutan. Setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan, setiap warga semakin banyak menghasilkan sampah," tuturnya.

Di kabupaten sebelah timur Provinsi Bali itu, Gede Dana menemukan adanya perubahan jenis sampah dari yang dahulu didominasi sampah organik, kini mulai dihiasi sampah anorganik seperti plastik yang sulit terurai.

Baca juga: Pasar murah di Karangasem tawarkan gas 3 kg harganya Rp16 ribu

Oleh karena itu, Pemkab Karangasem mengimbau masyarakat untuk mengurangi sampah dari bahan yang sulit didaur ulang, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik, didukung oleh pemerintah yang akan mengintensifkan pengolahan dan pemilahan sampah di sumbernya.

“Jadi, warga yang menghasilkan sampah wajib mengelola dan menangani sendiri sampahnya. Kami mengimbau masyarakat agar bisa mengurangi penggunaan sampah yang sulit didaur ulang,” kata dia.

Menurut dia, sampah plastik dapat dikumpulkan dan kemudian dijual kepada pengepul atau bank sampah.

"Di daerah lainnya penanganan sampah dulunya berbasis desa, tetapi sekarang sudah berbasis banjar dan ke depannya penanganan sampah akan berbasis lingkungan atau berbasis rumah tangga," kata Gede Dana.
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023